28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:32 AM WIB

Meninggal Karena Ulah Pati, Jenazah Botak Langsung Dikubur

RadarBali.com – Usai menjalani otopsi di RS Sanglah Denpasar, korban pembunuhan di Kelurahan Kampung Baru, Gede Sugiarta alias Botak, 31, dikebumikan.

Jenazah korban dikebumikan di Setra Kayubuntil, Singaraja, Selasa (3/10) siang. Jenazah sampai di rumah duka, sekitar pukul 21.00, Senin (2/10) malam lalu.

Korban disemayamkan di tempat asalnya, yakni di Jalan Lingga, Kelurahan Banyuasri. Suasana duka dan haru pun mengiringi perjalanan korban ke lokasi peristirahatan terakhirnya.

Ratusan rekan-rekan korban pun turut mengantar ke lokasi pemakaman. Sesuai dengan dresta di Desa Pakraman Banyuasri, korban yang meninggal karena ulah pati, harus langsung dikuburkan.

“Penguburannya juga sudah atas kesepakatan keluarga,” kata Kelian Banjar Adat Banyuasri, Jro Mangku Made Susila.

Korban meninggalkan seorang istri, yakni Desak Ketut Adiatmini Gandi dan dua orang anak. Masing-masing Putu Dedek Juliarti dan Gede Martin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gede Sudiarta alias Botak, ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Pulau Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, sekitar pukul 16.10, Minggu (1/10) sore.

Korban sempat berlari dari arah pantai, menuju arah Jalan Raya Singaraja-Denpasar. Tiba-tiba korban terjatuh begitu saja, dan mengucurkan banyak darah.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Buleleng dan dinyatakan meninggal pada pukul 18.20. Diduga Botak menjadi korban pembunuhan.

Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka, yakni pada bagian perut, tangan kiri, dan kepala.

Diduga ia sempat cek-cok dengan seorang pria berinisial M, sebelum ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di tepi jalan raya.

RadarBali.com – Usai menjalani otopsi di RS Sanglah Denpasar, korban pembunuhan di Kelurahan Kampung Baru, Gede Sugiarta alias Botak, 31, dikebumikan.

Jenazah korban dikebumikan di Setra Kayubuntil, Singaraja, Selasa (3/10) siang. Jenazah sampai di rumah duka, sekitar pukul 21.00, Senin (2/10) malam lalu.

Korban disemayamkan di tempat asalnya, yakni di Jalan Lingga, Kelurahan Banyuasri. Suasana duka dan haru pun mengiringi perjalanan korban ke lokasi peristirahatan terakhirnya.

Ratusan rekan-rekan korban pun turut mengantar ke lokasi pemakaman. Sesuai dengan dresta di Desa Pakraman Banyuasri, korban yang meninggal karena ulah pati, harus langsung dikuburkan.

“Penguburannya juga sudah atas kesepakatan keluarga,” kata Kelian Banjar Adat Banyuasri, Jro Mangku Made Susila.

Korban meninggalkan seorang istri, yakni Desak Ketut Adiatmini Gandi dan dua orang anak. Masing-masing Putu Dedek Juliarti dan Gede Martin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gede Sudiarta alias Botak, ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Pulau Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, sekitar pukul 16.10, Minggu (1/10) sore.

Korban sempat berlari dari arah pantai, menuju arah Jalan Raya Singaraja-Denpasar. Tiba-tiba korban terjatuh begitu saja, dan mengucurkan banyak darah.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Buleleng dan dinyatakan meninggal pada pukul 18.20. Diduga Botak menjadi korban pembunuhan.

Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka, yakni pada bagian perut, tangan kiri, dan kepala.

Diduga ia sempat cek-cok dengan seorang pria berinisial M, sebelum ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di tepi jalan raya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/