26.4 C
Jakarta
25 April 2024, 8:31 AM WIB

Warga Mengesta Penebel Resah, Banyak Ayam Aduan Mati Misterius

TABANAN – Sejumlah ayam aduan milik peternak di Banjar Piling Kawan, Desa Mengesta, Penebel, Tabanan, dilaporkan mati secara misterius.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kematian ayam-ayam tersebut. Dugaan sementara, ayam-ayam jantan tersebut mati akibat terkaman binatang buas.

Menurut informasi, kematian ayam itu berawal dari tiga orang peternak. Di antaranya ayam milik Wayan Mediastra, Putu Riyan, dan yang terakhir diketahui menimpa Nengah Parneng alias Nengah Yun.

Ayam-ayam mereka mati secara misterius, Senin (2/3) lalu. Belasan ekor ayam mereka mati dalam kondisi terluka. Terdapat bekas gigitan dan ditemukan luka sobek serta bulu ayam rontok.

“Mungkin kejadianya malam hari, karena rata-rata pemilik ayam baru mengetahui kalau ayamnya mati pagi harinya,” kata salah seorang sumber.

Akibatnya, salah seorang korban bahkan harus mengalami kerugian mencapai puluhan juta lantaran 18 ekor ayam miliknya mati dalam keadaan terluka.

“Dari 18 ekor ayam itu ada ayam bangkok kelas mangon atret hingga pama IQ line dengan harga rata-rata Rp2,5 juta per ekornya. Ada juga ayam betet,” kata sumber lagi.

Hingga saat ini, total terdapat tiga kandang peternak yang ayamnya sudah diacak-acak. Sementara itu Kapolsek Penebel, AKP Bambang Gede Artha belum bisa dikonfirmasi. 

TABANAN – Sejumlah ayam aduan milik peternak di Banjar Piling Kawan, Desa Mengesta, Penebel, Tabanan, dilaporkan mati secara misterius.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kematian ayam-ayam tersebut. Dugaan sementara, ayam-ayam jantan tersebut mati akibat terkaman binatang buas.

Menurut informasi, kematian ayam itu berawal dari tiga orang peternak. Di antaranya ayam milik Wayan Mediastra, Putu Riyan, dan yang terakhir diketahui menimpa Nengah Parneng alias Nengah Yun.

Ayam-ayam mereka mati secara misterius, Senin (2/3) lalu. Belasan ekor ayam mereka mati dalam kondisi terluka. Terdapat bekas gigitan dan ditemukan luka sobek serta bulu ayam rontok.

“Mungkin kejadianya malam hari, karena rata-rata pemilik ayam baru mengetahui kalau ayamnya mati pagi harinya,” kata salah seorang sumber.

Akibatnya, salah seorang korban bahkan harus mengalami kerugian mencapai puluhan juta lantaran 18 ekor ayam miliknya mati dalam keadaan terluka.

“Dari 18 ekor ayam itu ada ayam bangkok kelas mangon atret hingga pama IQ line dengan harga rata-rata Rp2,5 juta per ekornya. Ada juga ayam betet,” kata sumber lagi.

Hingga saat ini, total terdapat tiga kandang peternak yang ayamnya sudah diacak-acak. Sementara itu Kapolsek Penebel, AKP Bambang Gede Artha belum bisa dikonfirmasi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/