27.2 C
Jakarta
2 Mei 2024, 9:40 AM WIB

Stres Di-PHK, Pemuda Di Tabanan Bali Tewas Bunuh Diri di Pohon Manggis

TABANAN – Warga Geluntung Kaja, Desa Geluntung, Marga, Tabanan, Senin (7/1) sekitar pukul 06.00 geger.

 

Heboh warga itu menyusul dengan ditemukannya mayat tergelantung di pohon manggis.

 

Mayat yang belakangan diketahui bernama Nyoman Suarsa, 26 ditemukan sudah tergelantung dengan kondisi tak bernyawa.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos radar Bali, hingga kasus ulahpati ini terungkap berawal dari saksi yang juga ayah korban, I Wayan Parik, 80.

 

Parik yang ketika itu hendak berangkat ke sawah yang berjarak 100 meter dari rumahnya melihat anaknya tergantung di pohon.

 

Seperti tak percaya dengan apa yang dilihat, saksi dengan spontan berteriak histeris meminta tolong.

 

Mendengar teriakan saksi,  istri saksi maupun istri korban beserta warga langsung berdatangan ke lokasi dan membantu menurunkan korban dari atas pohon manggis.

 

Sementara atas kasus gantung diri, Kapolsek Marga AKP I Gusti Made Sudarma yang dikonfirmasi membenarkan.

 

Menurut Sudarma, dari hasil olah TKP, korban nekat gantung diri di atas pohon setinggi 8 meter dengan menggunakan tali plastik warna biru sepanjang 4,4 meter dengan simpul ikatan tali hidup.

 

“Berdasarkan hasil keterangan istri dan orang tua korban, hingga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri duga karena depresi. Diduga korban stres lantaran di PHK dari tempat kerjanya di sebuah villa. Selain itu masalah ekonomi yang membelit lingkungan keluarga korban,” tandas

 

Keterangan lainnya diperkuat setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban oleh bidan desa. Bahwa di bagian tubuh korban ditemukan jeratan tali pada leher dan dari kemaluan korban mengeluarkan sperma.

 

“Berdasarkan hasil keterangan istri maupun orang tua, korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga depresi. Korban di- PHK dari tempat kerjanya di salah satu villa. Selain itu masalah ekonomi yang membelit lingkungan keluarga korban diduga juga jadi pemicu,” jelas Sudarma.

 

Meski  tewas tidak wajar, namun pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menolak jenazah korban diotopsi.

TABANAN – Warga Geluntung Kaja, Desa Geluntung, Marga, Tabanan, Senin (7/1) sekitar pukul 06.00 geger.

 

Heboh warga itu menyusul dengan ditemukannya mayat tergelantung di pohon manggis.

 

Mayat yang belakangan diketahui bernama Nyoman Suarsa, 26 ditemukan sudah tergelantung dengan kondisi tak bernyawa.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos radar Bali, hingga kasus ulahpati ini terungkap berawal dari saksi yang juga ayah korban, I Wayan Parik, 80.

 

Parik yang ketika itu hendak berangkat ke sawah yang berjarak 100 meter dari rumahnya melihat anaknya tergantung di pohon.

 

Seperti tak percaya dengan apa yang dilihat, saksi dengan spontan berteriak histeris meminta tolong.

 

Mendengar teriakan saksi,  istri saksi maupun istri korban beserta warga langsung berdatangan ke lokasi dan membantu menurunkan korban dari atas pohon manggis.

 

Sementara atas kasus gantung diri, Kapolsek Marga AKP I Gusti Made Sudarma yang dikonfirmasi membenarkan.

 

Menurut Sudarma, dari hasil olah TKP, korban nekat gantung diri di atas pohon setinggi 8 meter dengan menggunakan tali plastik warna biru sepanjang 4,4 meter dengan simpul ikatan tali hidup.

 

“Berdasarkan hasil keterangan istri dan orang tua korban, hingga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri duga karena depresi. Diduga korban stres lantaran di PHK dari tempat kerjanya di sebuah villa. Selain itu masalah ekonomi yang membelit lingkungan keluarga korban,” tandas

 

Keterangan lainnya diperkuat setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban oleh bidan desa. Bahwa di bagian tubuh korban ditemukan jeratan tali pada leher dan dari kemaluan korban mengeluarkan sperma.

 

“Berdasarkan hasil keterangan istri maupun orang tua, korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga depresi. Korban di- PHK dari tempat kerjanya di salah satu villa. Selain itu masalah ekonomi yang membelit lingkungan keluarga korban diduga juga jadi pemicu,” jelas Sudarma.

 

Meski  tewas tidak wajar, namun pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menolak jenazah korban diotopsi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/