26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:27 AM WIB

Duh..Muput Tapel Barong, Pedanda Gede Oka Sudanta Tewas Tertimpa Pohon

NEGARA – Seorang Pedanda meninggal dunia saat muput sebatang pohon untuk pembuatan tapel barong, di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Sabtu (7/4) pagi.

Korban Ida Pedanda Gede Oka Sudanta, 60, meninggal dengan luka cukup parah pada bagian kepala.

Menurut informasi, peristiwa mengenaskan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 wita. saat itu, korban yang berasal dari Banjar Tibu sambi, Desa Yehembang Kangin, diminta krama Banjar Adat Munduk Anggrek Kaja, Yeh Embang Kauh muput pembuatan tapel barong.

Ratu pedanda setelah upacara sempat naik untuk memberi tanda pohon yang akan dibuat tapel. Kemudian warga melakukan pemotongan bagian batang pohon pule tersebut.

“Warga lain menyaksikan dari bawah saat ratu pedanda memberi tanda pohon,” kata Made Rai Sukadana, warga Banjar Munduk Anggrek Kaja yang juga menyaksikan kejadian tersebut.

Namun tiba-tiba, saat warga lain yang memotong bagian pohon untuk dibuat tapel, pohon pule tersebut patah tepat bagian tengah yang sudah dipotong bagian yang akan dibuat tapel.

Tinggi pohon yang patah sekitar 30 meter. “Sisanya dari bagian yang patah sampai akar masih utuh, sekitar 5 meter,” terangnya.

Kontan saat melihat pohon roboh ke bagian timur, seluruh krama berkumpul berhamburan. Ida pedanda yang sempat lari tidak mampu menghindar sehingga tertimpa cabang pohon yang roboh.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit umum negara dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan luka pada kepala cukup parah.

NEGARA – Seorang Pedanda meninggal dunia saat muput sebatang pohon untuk pembuatan tapel barong, di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Sabtu (7/4) pagi.

Korban Ida Pedanda Gede Oka Sudanta, 60, meninggal dengan luka cukup parah pada bagian kepala.

Menurut informasi, peristiwa mengenaskan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 wita. saat itu, korban yang berasal dari Banjar Tibu sambi, Desa Yehembang Kangin, diminta krama Banjar Adat Munduk Anggrek Kaja, Yeh Embang Kauh muput pembuatan tapel barong.

Ratu pedanda setelah upacara sempat naik untuk memberi tanda pohon yang akan dibuat tapel. Kemudian warga melakukan pemotongan bagian batang pohon pule tersebut.

“Warga lain menyaksikan dari bawah saat ratu pedanda memberi tanda pohon,” kata Made Rai Sukadana, warga Banjar Munduk Anggrek Kaja yang juga menyaksikan kejadian tersebut.

Namun tiba-tiba, saat warga lain yang memotong bagian pohon untuk dibuat tapel, pohon pule tersebut patah tepat bagian tengah yang sudah dipotong bagian yang akan dibuat tapel.

Tinggi pohon yang patah sekitar 30 meter. “Sisanya dari bagian yang patah sampai akar masih utuh, sekitar 5 meter,” terangnya.

Kontan saat melihat pohon roboh ke bagian timur, seluruh krama berkumpul berhamburan. Ida pedanda yang sempat lari tidak mampu menghindar sehingga tertimpa cabang pohon yang roboh.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit umum negara dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan luka pada kepala cukup parah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/