29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:50 AM WIB

Monyet Liar Berkeliaran di Atap, Warga Batubulan Kangin Gianyar Resah

GIANYAR – Seekor monyet yang diduga lepas sejak setahun lalu berkeliaran di Desa Batubulan Kangin di Kecamatan Sukawati.

Dua Banjar, yakni Banjar Kenanga dan Buda Ireng yang jadi sasaran teror monyet. Tanaman pisang dan mangga dicolong. Bahkan, bagian sudut bangunan rumah juga ada yang dirusak.

Kelian Dinas Banjar Kenanga, I Wayan Suparta dan Kelian Dinas Buda Ireng, Nyoman Subawa, ditemui di Kantor Desa Batubulan Kangin membenarkan kejadian itu.

“Kalau jam lima pagi, dia (monyet, red) keluar. Kadang sampai masuk depan dapur. Dia naik lewat genteng,” ujar Wayan Suparta Diamini Subawa.

Selama setahun lepas, masyarakat tidak tahu dimana tempat persembunyian hewan berbulu abu-abu itu.

“Bojog (monyet, red) nike (itu, red) meresahkan. Mengkhawatirkan anak-anak. Tanaman dirusak. Pisang disikat habis sama dia. Mangga juga,” jelasnya.

Diakui, monyet itu hanya satu ekor. Dan hanya makan beberapa buah. “Makan tidak seberapa. Cuma mengkhawatirkan. Mentah-mentah, pisang belum matang dia sudah duluan ngalap (mengambil buah, red),” jelasnya.

Disamping itu, monyet juga merusak bagian bangunan rumah. “Kerusakan bangunan, bucu-bucu (berupa hiasan Bali, red) dicongkel,” jelasnya.

Monyet itu memang sering ditemui. “Sudah tidak takut manusia. Dia malah memperlihatkan giginya. Galak,” jelasnya.

Meski sering lalu lalang, namun masyarakat setempat tidak mampu menangkap monyet itu. “Kami terbentur awig-awig. Tidak boleh menembak satwa,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah pernah mengundang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. “BKSDA ke sini dua bulan lalu.

Bahkan, pernah pisang sudah dibius. Tapi nggak mau dimakan sama dia. Pintar dia. Bojog larinya kencang, itu belum bisa ditanggulangi,” jelasnya.

Pihaknya berharap, monyet itu bisa ditangkap. “Intinya, kalau ada tim di bidang itu, supaya ditindaklanjuti. Karena kendala, adat melarang menembak binatang,” jelasnya.

Selaku kelian, pihaknya bisa saja mengundang tukang tembak atau penghobi senapan. “Kami pribadi kerahkan tim menembak gampang.

Cuma benturan dengan adat. Apalagi pas hewan ini mati, lalu di upload di medsos, kami bisa disalahkan,” terangnya.

Di bagian lain, menindaklanjuti kedatangan monyet, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ngakan Dharma Jati, akan mengecek.

“Kami perintahkan (anggota, red) untuk mengecek ke lapangan. Untuk selanjutnya berkoordinasi dengan BKSDA untuk langkah selanjutnya,” pungkasnya. 

GIANYAR – Seekor monyet yang diduga lepas sejak setahun lalu berkeliaran di Desa Batubulan Kangin di Kecamatan Sukawati.

Dua Banjar, yakni Banjar Kenanga dan Buda Ireng yang jadi sasaran teror monyet. Tanaman pisang dan mangga dicolong. Bahkan, bagian sudut bangunan rumah juga ada yang dirusak.

Kelian Dinas Banjar Kenanga, I Wayan Suparta dan Kelian Dinas Buda Ireng, Nyoman Subawa, ditemui di Kantor Desa Batubulan Kangin membenarkan kejadian itu.

“Kalau jam lima pagi, dia (monyet, red) keluar. Kadang sampai masuk depan dapur. Dia naik lewat genteng,” ujar Wayan Suparta Diamini Subawa.

Selama setahun lepas, masyarakat tidak tahu dimana tempat persembunyian hewan berbulu abu-abu itu.

“Bojog (monyet, red) nike (itu, red) meresahkan. Mengkhawatirkan anak-anak. Tanaman dirusak. Pisang disikat habis sama dia. Mangga juga,” jelasnya.

Diakui, monyet itu hanya satu ekor. Dan hanya makan beberapa buah. “Makan tidak seberapa. Cuma mengkhawatirkan. Mentah-mentah, pisang belum matang dia sudah duluan ngalap (mengambil buah, red),” jelasnya.

Disamping itu, monyet juga merusak bagian bangunan rumah. “Kerusakan bangunan, bucu-bucu (berupa hiasan Bali, red) dicongkel,” jelasnya.

Monyet itu memang sering ditemui. “Sudah tidak takut manusia. Dia malah memperlihatkan giginya. Galak,” jelasnya.

Meski sering lalu lalang, namun masyarakat setempat tidak mampu menangkap monyet itu. “Kami terbentur awig-awig. Tidak boleh menembak satwa,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah pernah mengundang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. “BKSDA ke sini dua bulan lalu.

Bahkan, pernah pisang sudah dibius. Tapi nggak mau dimakan sama dia. Pintar dia. Bojog larinya kencang, itu belum bisa ditanggulangi,” jelasnya.

Pihaknya berharap, monyet itu bisa ditangkap. “Intinya, kalau ada tim di bidang itu, supaya ditindaklanjuti. Karena kendala, adat melarang menembak binatang,” jelasnya.

Selaku kelian, pihaknya bisa saja mengundang tukang tembak atau penghobi senapan. “Kami pribadi kerahkan tim menembak gampang.

Cuma benturan dengan adat. Apalagi pas hewan ini mati, lalu di upload di medsos, kami bisa disalahkan,” terangnya.

Di bagian lain, menindaklanjuti kedatangan monyet, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ngakan Dharma Jati, akan mengecek.

“Kami perintahkan (anggota, red) untuk mengecek ke lapangan. Untuk selanjutnya berkoordinasi dengan BKSDA untuk langkah selanjutnya,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/