28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:36 AM WIB

Kabar Baik, Seorang Pasien di RS Isolasi Covid-19 Dipulangkan

SINGARAJA – Pasien yang dipulangkan dari RS Pratama Giri Emas, terus bertambah. Kemarin, pasien yang diidentifikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)-06 akhirnya diizinkan pulang dari RS Pratama Giri Emas.
Sebenarnya PDP-06 sudah terkonfirmasi negatif covid-19 sejak Sabtu (4/4) lalu. Ia semestinya sudah boleh pulang dari rumah sakit, saat hasil lab menyatakan yang bersangkutan negatif Covid-19.

Namun karena secara klinis masih mengalami anemia, perawatan PDP-06 diperpanjang. Ia akhirnya dipulangkan pada pukul 14.30 kemarin.

“Kemarin itu masih dirawat karena ada penyakit lain. Masih anemia. Dia sudah sempat transfusi darah sekitar 5 kantong. Sekarang sudah pulih,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memberikan keterangan pers.

Sementara untuk PDP-03, hingga kemarin masih dirawat di Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas. Ia masih menjalani perawatan, karena dari empat kali pengambilan sampel swab, seluruhnya masih dinyatakan positif covid-19. 

“Mudah-mudahan swab yang diambil terakhir kemarin (Minggu, Red) ini, negatif. Meskipun sudah negatif, tapi akan dilanjutkan dengan swab berikutnya. Biar dua kali berturut-turut negatif, baru kami pulangkan,” imbuhnya.
Bupati Agus Suradnyana juga tak menampik bahwa kini Buleleng menjadi zona merah transmisi lokal di Indonesia. Hal itu dipicu penularan virus SARS-CoV-2 yang terjadi di dalam kabupaten. 

Menurutnya kasus penularan virus melalui transmis lokal itu seluruhnya bersumber dari PDP-03. Sejumlah pasien yang merupakan tenaga medis, tertular di rumah sakit saat merawat PDP-03 di Ruang Isolasi RSUD Buleleng.

Sementara seorang pasien lainnya, tertular dari PDP-03 karena sempat semobil dengan pasien tersebut.
Untuk memutus potensi transmisi lokal itu, Agus mengklaim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng terus melakukan sejumlah upaya.

Di antaranya menyemprot disinfektan tiap pagi dan sore hari, menggencarkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),

menyiapkan tempat cuci tangan di fasilitas publik, termasuk mendorong ibu rumah tangga memproduksi masker kain untuk menekan potensi penularan.

“Yang berat sekarang itu kan orang yang masuk dari wilayah transmisi lokal lain di Indonesia. Misalnya yang datang dari Jawa Timur. Kami sudah koordinasi dengan provinsi.

Kami sudah dapat jawaban bahwa akan dilakukan rapid test di Gilimanuk sebelum nanti dipulangkan ke daerah masing-masing,” imbuh Agus Suradnyana.

Disamping itu, Agus juga berharap agar pihak yang bergerak di bidang sosial, dapat menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) yang bisa digunakan hingga 8 kali.

APD itu disarankan agar disalurkan ke Puskesmas Gerokgak I dan Puskesmas Gerokgak II. Mengingat orang-orang yang datang dari daerah transmisi lokal di luar Bali, kebanyakan bermukim di Gerokgak.

Asal tahu saja, hingga kini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng masih melakukan pemantauan terhadap tiga Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Seorang diantaranya masih diisolasi di SPN Singaraja, karena sempat melakukan kontak dengan pasien positif di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Sukabumi;

seorang diisolasi di RS Pratama Giri Emas karena baru datang dari Surabaya; dan seorang lainnya menjalani perawatan di RS Bali Med Singaraja. Ketiganya sudah menjalani rapid test, dan dinyatakan negatif. 

SINGARAJA – Pasien yang dipulangkan dari RS Pratama Giri Emas, terus bertambah. Kemarin, pasien yang diidentifikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)-06 akhirnya diizinkan pulang dari RS Pratama Giri Emas.
Sebenarnya PDP-06 sudah terkonfirmasi negatif covid-19 sejak Sabtu (4/4) lalu. Ia semestinya sudah boleh pulang dari rumah sakit, saat hasil lab menyatakan yang bersangkutan negatif Covid-19.

Namun karena secara klinis masih mengalami anemia, perawatan PDP-06 diperpanjang. Ia akhirnya dipulangkan pada pukul 14.30 kemarin.

“Kemarin itu masih dirawat karena ada penyakit lain. Masih anemia. Dia sudah sempat transfusi darah sekitar 5 kantong. Sekarang sudah pulih,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memberikan keterangan pers.

Sementara untuk PDP-03, hingga kemarin masih dirawat di Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas. Ia masih menjalani perawatan, karena dari empat kali pengambilan sampel swab, seluruhnya masih dinyatakan positif covid-19. 

“Mudah-mudahan swab yang diambil terakhir kemarin (Minggu, Red) ini, negatif. Meskipun sudah negatif, tapi akan dilanjutkan dengan swab berikutnya. Biar dua kali berturut-turut negatif, baru kami pulangkan,” imbuhnya.
Bupati Agus Suradnyana juga tak menampik bahwa kini Buleleng menjadi zona merah transmisi lokal di Indonesia. Hal itu dipicu penularan virus SARS-CoV-2 yang terjadi di dalam kabupaten. 

Menurutnya kasus penularan virus melalui transmis lokal itu seluruhnya bersumber dari PDP-03. Sejumlah pasien yang merupakan tenaga medis, tertular di rumah sakit saat merawat PDP-03 di Ruang Isolasi RSUD Buleleng.

Sementara seorang pasien lainnya, tertular dari PDP-03 karena sempat semobil dengan pasien tersebut.
Untuk memutus potensi transmisi lokal itu, Agus mengklaim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng terus melakukan sejumlah upaya.

Di antaranya menyemprot disinfektan tiap pagi dan sore hari, menggencarkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),

menyiapkan tempat cuci tangan di fasilitas publik, termasuk mendorong ibu rumah tangga memproduksi masker kain untuk menekan potensi penularan.

“Yang berat sekarang itu kan orang yang masuk dari wilayah transmisi lokal lain di Indonesia. Misalnya yang datang dari Jawa Timur. Kami sudah koordinasi dengan provinsi.

Kami sudah dapat jawaban bahwa akan dilakukan rapid test di Gilimanuk sebelum nanti dipulangkan ke daerah masing-masing,” imbuh Agus Suradnyana.

Disamping itu, Agus juga berharap agar pihak yang bergerak di bidang sosial, dapat menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) yang bisa digunakan hingga 8 kali.

APD itu disarankan agar disalurkan ke Puskesmas Gerokgak I dan Puskesmas Gerokgak II. Mengingat orang-orang yang datang dari daerah transmisi lokal di luar Bali, kebanyakan bermukim di Gerokgak.

Asal tahu saja, hingga kini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng masih melakukan pemantauan terhadap tiga Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Seorang diantaranya masih diisolasi di SPN Singaraja, karena sempat melakukan kontak dengan pasien positif di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Sukabumi;

seorang diisolasi di RS Pratama Giri Emas karena baru datang dari Surabaya; dan seorang lainnya menjalani perawatan di RS Bali Med Singaraja. Ketiganya sudah menjalani rapid test, dan dinyatakan negatif. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/