27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:54 AM WIB

Kelas Yoga Orgasme di Ubud Bali Digerebek Tim Gabungan

UBUD – Sehari jelang acara kelas yoga orgasme, petugas gabungan dari Polda Bali, Polres Gianyar dan Imigrasi menggerebek vila di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Jumat sore (5/3). Dua orang yang bertanggung jawab, yakni Tara Lie dan Andrew  Barnes, sempat dibawa ke Polsek Ubud.

 

 

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Losa Lusiano Araujo, membenarkan telah mengamankan instruktur yoga yang hendak mengadakan acara bertajuk Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat.

 

“Dari Polres, Polda dan Imigrasi turun. Kami cek terkait berita yang ramai di media sosial. Kami cari yang mau dijadikan lokasi untuk kegiatan itu. Kami konfirmasi ke management. Memang betul ada pemesanan tempat 6-9 Maret 2021. Memang betul,” ujar AKP Losa, Sabtu (6/3).

 

Losa membeberkan, akibat undangan kelas yoga yang berisi kata orgasme itu, postingan dan undangan di Facebook langsung dihapus oleh yang bersangkutan. “Cuma, satu hari sebelumnya, tanggal 5, siang sudah dibatalkan oleh pemesan atas nama Tara Lie,” jelasnya.

 

Selanjutnya, pihak vila ditanyakan, siapa yang memesan. Dari management vila kemudian memberikan identitas pemesan kepada polisi. Polisi langsung memburu pemesan acara itu di sebuah hotel.

 

Saat mengamankan dua penanggung jawab acara, petugas melihat sejumlah alat yoga.

“Kemarin kami lihat juga alat-alatnya, ada karpet (matras yoga). Lalu kami konfirmasi ke si bule dan Tara yang kebetulan mereka ada di satu vila yang sama. Kami dengan Imigrasi periksa dokumen. Kalau kami, bawa ke Polsek, supaya pemeriksaan lebih dalam,” jelasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, warga asing mengunggah undangan kelas yoga orgasme di laman Facebook. Dalam undangan itu dibanderol biaya USD600 atau setara kurang lebih Rp 8 juta.

Acara akan digelar di salah vila di kawasan Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar. Akan tetapi, pihak pemerintah Desa Lodtunduh tidak tahu mengenai acara tersebut. Undangan ini memantik reaksi masyarakat, khususnya di media sosial, karena mereka menggunakan kata orgasm yang banyak orang mengkonotasikan dengan hubungan seksual.

UBUD – Sehari jelang acara kelas yoga orgasme, petugas gabungan dari Polda Bali, Polres Gianyar dan Imigrasi menggerebek vila di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Jumat sore (5/3). Dua orang yang bertanggung jawab, yakni Tara Lie dan Andrew  Barnes, sempat dibawa ke Polsek Ubud.

 

 

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Losa Lusiano Araujo, membenarkan telah mengamankan instruktur yoga yang hendak mengadakan acara bertajuk Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat.

 

“Dari Polres, Polda dan Imigrasi turun. Kami cek terkait berita yang ramai di media sosial. Kami cari yang mau dijadikan lokasi untuk kegiatan itu. Kami konfirmasi ke management. Memang betul ada pemesanan tempat 6-9 Maret 2021. Memang betul,” ujar AKP Losa, Sabtu (6/3).

 

Losa membeberkan, akibat undangan kelas yoga yang berisi kata orgasme itu, postingan dan undangan di Facebook langsung dihapus oleh yang bersangkutan. “Cuma, satu hari sebelumnya, tanggal 5, siang sudah dibatalkan oleh pemesan atas nama Tara Lie,” jelasnya.

 

Selanjutnya, pihak vila ditanyakan, siapa yang memesan. Dari management vila kemudian memberikan identitas pemesan kepada polisi. Polisi langsung memburu pemesan acara itu di sebuah hotel.

 

Saat mengamankan dua penanggung jawab acara, petugas melihat sejumlah alat yoga.

“Kemarin kami lihat juga alat-alatnya, ada karpet (matras yoga). Lalu kami konfirmasi ke si bule dan Tara yang kebetulan mereka ada di satu vila yang sama. Kami dengan Imigrasi periksa dokumen. Kalau kami, bawa ke Polsek, supaya pemeriksaan lebih dalam,” jelasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, warga asing mengunggah undangan kelas yoga orgasme di laman Facebook. Dalam undangan itu dibanderol biaya USD600 atau setara kurang lebih Rp 8 juta.

Acara akan digelar di salah vila di kawasan Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar. Akan tetapi, pihak pemerintah Desa Lodtunduh tidak tahu mengenai acara tersebut. Undangan ini memantik reaksi masyarakat, khususnya di media sosial, karena mereka menggunakan kata orgasm yang banyak orang mengkonotasikan dengan hubungan seksual.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/