SINGARAJA-Pascagempa, sejumlah personel TNI Angkatan Darat (AD) terpaksa diturunkan.
Para personel TNI-AD dari Kodim 1609/Buleleng, dilibatkan untuk proses pembersian puing bangunan yang sebelumnya mengalami kerusakan parah saat gempa yang terjadi, pada Minggu (5/8) malam.
Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol inf Verdy De Irawan mengatakan, pembersian difokuskan di sejumlah fasos dan fasum maupun sarana lain seperti tempat ibadah dan sekolah.
Menurut Verdy, Pihak TNI sengaja fokus melakukan pembersihan di rumah ibadah, karena ada seratusan pura milik keluarga maupun desa yang mengalami kerusakan.
“Sementara kami fokus upaya pembersihan puing reruntuhan di tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum dulu,” kata Verdy.
Sementara, terkait rusaknya gedung di SDN 3 Depeha, Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa, mengatakan dari total enam kelas yang tersedia, tiga ruang (ruang kelas 4,5, dan 6) dinyatakan tidak layak pakai.
Pihak Disdikpora Buleleng akan mengusulkan pembangunan ruang kelas baru pada 2019.
SINGARAJA-Pascagempa, sejumlah personel TNI Angkatan Darat (AD) terpaksa diturunkan.
Para personel TNI-AD dari Kodim 1609/Buleleng, dilibatkan untuk proses pembersian puing bangunan yang sebelumnya mengalami kerusakan parah saat gempa yang terjadi, pada Minggu (5/8) malam.
Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol inf Verdy De Irawan mengatakan, pembersian difokuskan di sejumlah fasos dan fasum maupun sarana lain seperti tempat ibadah dan sekolah.
Menurut Verdy, Pihak TNI sengaja fokus melakukan pembersihan di rumah ibadah, karena ada seratusan pura milik keluarga maupun desa yang mengalami kerusakan.
“Sementara kami fokus upaya pembersihan puing reruntuhan di tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum dulu,” kata Verdy.
Sementara, terkait rusaknya gedung di SDN 3 Depeha, Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa, mengatakan dari total enam kelas yang tersedia, tiga ruang (ruang kelas 4,5, dan 6) dinyatakan tidak layak pakai.
Pihak Disdikpora Buleleng akan mengusulkan pembangunan ruang kelas baru pada 2019.
