31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:17 PM WIB

Tanah Longsor, Jineng dan Tembok Penyengker Milik Warga Melaya Amblas

NEGARA –Sejumlah bencana longsor terus terjadi pascahujan lebat. Kali ini, akibat hujan lebat sebuah pondasi tembok penyengker dan jineng milik I Gede Wintara, salah seorang warga Banjar Kemoning, Manistutu, Melaya amblas.

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, musibah longsor ang terjadi saat hujan deras, pada, Kamis (15/11) malam, itu diketahui pertama kali oleh saksi Ni Ketut Lastri,40. Saksi yang merupakan  istri  Wintara ini sedang sendirian di rumahnya.

 

Karena hujan sangat lebat tidak lama kemudian air yang datang dari jalan disebelah selatan rumahnya meluber dan masuk ke pekaranganya. “Air sangat banyak masuk ke pekarangan rumah dkmana saat itu saya sedang sendirj dirumah,”ujarnya Jumat (16/11).

 

Tak lama kemudian, sekitar pukul 20.00 jineng miliknya roboh dan pondasi tembok penyengker rukahnya longsor akibat tergerus air.

Jineng dan tembok penyengker dengan panjang 40 meter miliknya tergerus dan jatuh kebawah jurang dengan kedalaman kurang lebih 5 meter.

“Jineng itu dalam keadaan kosong karena belum sempat diisi padi,” ungkapnya.

Akibat musibah itu, Wintara mengalami kerugian kurang lebih Rp. 70 juta. ” Tidak ada korban jiwa atau luka-luka. Hanya kerugian materi,” ujar Kapolsek Melaya AKP Ketut Wijaya Kusuma ketika dikonfirmasi. 

NEGARA –Sejumlah bencana longsor terus terjadi pascahujan lebat. Kali ini, akibat hujan lebat sebuah pondasi tembok penyengker dan jineng milik I Gede Wintara, salah seorang warga Banjar Kemoning, Manistutu, Melaya amblas.

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, musibah longsor ang terjadi saat hujan deras, pada, Kamis (15/11) malam, itu diketahui pertama kali oleh saksi Ni Ketut Lastri,40. Saksi yang merupakan  istri  Wintara ini sedang sendirian di rumahnya.

 

Karena hujan sangat lebat tidak lama kemudian air yang datang dari jalan disebelah selatan rumahnya meluber dan masuk ke pekaranganya. “Air sangat banyak masuk ke pekarangan rumah dkmana saat itu saya sedang sendirj dirumah,”ujarnya Jumat (16/11).

 

Tak lama kemudian, sekitar pukul 20.00 jineng miliknya roboh dan pondasi tembok penyengker rukahnya longsor akibat tergerus air.

Jineng dan tembok penyengker dengan panjang 40 meter miliknya tergerus dan jatuh kebawah jurang dengan kedalaman kurang lebih 5 meter.

“Jineng itu dalam keadaan kosong karena belum sempat diisi padi,” ungkapnya.

Akibat musibah itu, Wintara mengalami kerugian kurang lebih Rp. 70 juta. ” Tidak ada korban jiwa atau luka-luka. Hanya kerugian materi,” ujar Kapolsek Melaya AKP Ketut Wijaya Kusuma ketika dikonfirmasi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/