29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:29 AM WIB

Banjir Lahar Hujan Terjang Tukad Panti Jadi Tontonan Warga

AMLAPURA – Banjir lahar hujan kembali terjadi di Tukad panti, Dusun Tukad Sabuh, Desa Duda Utara, Selat, Karangasem kemarin.

Hanya saja banjir kali ini tidak sekeras sebelumnya. Namun, banjir kali ini tidak sampai meluap ke kebun warga karena alur sungai sudah dalam saat tergerus banjir lahar dulu.

Pada banjir sebelumnya, warung milik Ni Wayan Ritis, 50, hanyut terkena banjir lahar hujan. Kebetulan warung tersebut dekat dengan sungai yang juga ada di depan rumahnya.

Selain itu kebun salak warga juga diterjang banjir saat itu. Namun, banjir lahar kemarin relative aman. Biasanya setiap banjir di jembatan Bambang Biaung air meluap kali ini tidak lagi.

Sementara itu untuk membentu tanggap darurat Pesebaya Gunung Agung mendapat bantuan berupa perlengkapan kedaruratan.

Pesebaya Gunung Agung sendiri adalah para Perbekel dari 28 Desa yang masuk zona rawan dan terdampak.

Mereka menghimpun diri untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat. Ini dilakukan agar kalau terjadi erupsi warga tidak ada yang jadi korban.

Dengan pemahaman yang benar, jika terjadi erupsi tidak akan membahayakan dan menelan korban.

Para perbekel ini tampil sebagai relawan bergabung dengan relawan lain untuk melaporkan berbagai perkembangan Gunung Agung.

Mereka menggunakan Frekuensi Radio Amatir yang bisa dipantau dengan menggunakan HT. warga banyak yang mengakses radio tersebut sehingga merasa lebih aman dan nyaman. 

AMLAPURA – Banjir lahar hujan kembali terjadi di Tukad panti, Dusun Tukad Sabuh, Desa Duda Utara, Selat, Karangasem kemarin.

Hanya saja banjir kali ini tidak sekeras sebelumnya. Namun, banjir kali ini tidak sampai meluap ke kebun warga karena alur sungai sudah dalam saat tergerus banjir lahar dulu.

Pada banjir sebelumnya, warung milik Ni Wayan Ritis, 50, hanyut terkena banjir lahar hujan. Kebetulan warung tersebut dekat dengan sungai yang juga ada di depan rumahnya.

Selain itu kebun salak warga juga diterjang banjir saat itu. Namun, banjir lahar kemarin relative aman. Biasanya setiap banjir di jembatan Bambang Biaung air meluap kali ini tidak lagi.

Sementara itu untuk membentu tanggap darurat Pesebaya Gunung Agung mendapat bantuan berupa perlengkapan kedaruratan.

Pesebaya Gunung Agung sendiri adalah para Perbekel dari 28 Desa yang masuk zona rawan dan terdampak.

Mereka menghimpun diri untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat. Ini dilakukan agar kalau terjadi erupsi warga tidak ada yang jadi korban.

Dengan pemahaman yang benar, jika terjadi erupsi tidak akan membahayakan dan menelan korban.

Para perbekel ini tampil sebagai relawan bergabung dengan relawan lain untuk melaporkan berbagai perkembangan Gunung Agung.

Mereka menggunakan Frekuensi Radio Amatir yang bisa dipantau dengan menggunakan HT. warga banyak yang mengakses radio tersebut sehingga merasa lebih aman dan nyaman. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/