28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:41 AM WIB

Muncul Empat Kasus Baru, Staf di DPRD Buleleng Positif Covid-19

SINGARAJA – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Buleleng kembali bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng mengumumkan tambahan 4 kasus terkonfirmasi di Buleleng.

Dari 4 kasus tersebut, seorang diantaranya merupakan staf di DPRD Buleleng. Tambahan kasus itu disampaikan Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa kemarin.

Kasus itu diidentifikasi sebagai PDP-102, PDP-103, PDP-104, dan PDP-105. Kasus 102 masih berhubungan dengan sopir truk jurusan Jawa Bali yang sempat dirawat di RS Pratama Giri Emas beberapa pekan lalu.

Pasien 102 sempat melakukan kontak dengan pasien tersebut. Setelah menjalani karantina mandiri dan dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Setelah di-swab ternyata hasilnya positif.

Selain pasien 102, pasien 104 juga sempat melakukan kontak erat dengan sopir Jawa-Bali. Sehingga pasien ini juga menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas.

“Riwayatnya masih sama. Sempat kontak dengan sopir dari Kecamatan Seririt,” kata Suyasa. Sementara pasien 103 diketahui sempat melakukan kontak erat dengan pasien dengan kode PDP-100.

Pasien dengan kode 103 baru menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas pada Selasa (16/6) lalu. Sedangkan kasus 105 merupakan staf di DPRD Buleleng.

Staf ini sempat melakukan kontak dengan tenaga ahli gubernur yang kini dinyatakan positif Covid-19. Staf di DPRD Buleleng ini sudah melakukan karantina mandiri dan menjalani pengambilan sampel swab di RS Pratama Giri Emas pada Senin (15/6) lalu.

Ia kemudian menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas sejak Rabu (17/6) pagi. “Ini bagian dari 10 orang yang sempat swab hari Senin lalu. Staf di Sekretariat Dewan.

Saat ini tim surveillance sedang bergerak melakukan penelusuran. Nanti tim akan menarik kesimpulan, siapa yang akan menjalani swab, siapa yang akan rapid test. Itu sudah ada SOP-nya,” jelas Suyasa.

Dengan kasus baru di Sekretariat DPRD Buleleng, Suyasa memandang pemerintah belum perlu menutup aktifitas di gedung dewan.

Hanya saja, Sekretaris DPRD Buleleng sebagai kepala sekretariat, harus menyusun kembali kebijakan yang berkaitan dengan Work From Office (WFO) serta Work From Home (WFH).

“Sudah ada pedomannya dalam Surat Edaran Menpan-RB Nomor 58 Tahun 2020. Mana yang perlu WFH dan WFO, serta bagaimana

perlakuan saat ditemukan kasus positif di lingkungan kerja. Dengan satu kasus, tidak harus sampai menutup kantor,” tegasnya.

Sekadar diketahui, saat ini kasus terkonfirmasi di Kabupaten Buleleng secara kumulatif tercatat sebanyak 87 orang.

Dari 87 orang tersebut, sebanyak 77 orang telah dinyatakan sembuh. Kini masih ada 10 orang lagi yang menjalani perawatan. 

SINGARAJA – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Buleleng kembali bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng mengumumkan tambahan 4 kasus terkonfirmasi di Buleleng.

Dari 4 kasus tersebut, seorang diantaranya merupakan staf di DPRD Buleleng. Tambahan kasus itu disampaikan Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa kemarin.

Kasus itu diidentifikasi sebagai PDP-102, PDP-103, PDP-104, dan PDP-105. Kasus 102 masih berhubungan dengan sopir truk jurusan Jawa Bali yang sempat dirawat di RS Pratama Giri Emas beberapa pekan lalu.

Pasien 102 sempat melakukan kontak dengan pasien tersebut. Setelah menjalani karantina mandiri dan dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Setelah di-swab ternyata hasilnya positif.

Selain pasien 102, pasien 104 juga sempat melakukan kontak erat dengan sopir Jawa-Bali. Sehingga pasien ini juga menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas.

“Riwayatnya masih sama. Sempat kontak dengan sopir dari Kecamatan Seririt,” kata Suyasa. Sementara pasien 103 diketahui sempat melakukan kontak erat dengan pasien dengan kode PDP-100.

Pasien dengan kode 103 baru menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas pada Selasa (16/6) lalu. Sedangkan kasus 105 merupakan staf di DPRD Buleleng.

Staf ini sempat melakukan kontak dengan tenaga ahli gubernur yang kini dinyatakan positif Covid-19. Staf di DPRD Buleleng ini sudah melakukan karantina mandiri dan menjalani pengambilan sampel swab di RS Pratama Giri Emas pada Senin (15/6) lalu.

Ia kemudian menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas sejak Rabu (17/6) pagi. “Ini bagian dari 10 orang yang sempat swab hari Senin lalu. Staf di Sekretariat Dewan.

Saat ini tim surveillance sedang bergerak melakukan penelusuran. Nanti tim akan menarik kesimpulan, siapa yang akan menjalani swab, siapa yang akan rapid test. Itu sudah ada SOP-nya,” jelas Suyasa.

Dengan kasus baru di Sekretariat DPRD Buleleng, Suyasa memandang pemerintah belum perlu menutup aktifitas di gedung dewan.

Hanya saja, Sekretaris DPRD Buleleng sebagai kepala sekretariat, harus menyusun kembali kebijakan yang berkaitan dengan Work From Office (WFO) serta Work From Home (WFH).

“Sudah ada pedomannya dalam Surat Edaran Menpan-RB Nomor 58 Tahun 2020. Mana yang perlu WFH dan WFO, serta bagaimana

perlakuan saat ditemukan kasus positif di lingkungan kerja. Dengan satu kasus, tidak harus sampai menutup kantor,” tegasnya.

Sekadar diketahui, saat ini kasus terkonfirmasi di Kabupaten Buleleng secara kumulatif tercatat sebanyak 87 orang.

Dari 87 orang tersebut, sebanyak 77 orang telah dinyatakan sembuh. Kini masih ada 10 orang lagi yang menjalani perawatan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/