28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:41 AM WIB

Pesebaya Agung Cium Indikasi Guide Bantu Si Bule Panjat Padmasana Pura

AMLAPURA—Aksi bule asal Valencia Spanyol Bernat Purel Mundo yang memanjat pelinggih Padmasana Pura Gelap Besakih disayangkan Ketua Pesebaya Agung di Gede Pawana.

Menurutnya, ulah Bernat sama saja melecehkan Agama Hindu. Karena itu perlu ada tindakan tegas kepada yang bersangkutan.

Pawana sendiri mengaku heran kenapa aksi bule tersebut bisa terjadi dan luput dari pantauan aparat.

Padahal sang bule menggunakan kain atau sarung tertentu yang biasanya disewakan krama Bali. ini artinya ada orang Bali yang tahu aksi tersebut atau ada guide warga Bali yang mengantarkan.

“Logikanya ada yang mengantarkan bisa saja guide,” ujarnya. Mestinya, menurut Pawana, pihak pengelola bisa memberikan penjelasan kepada bule tersebut apa saja yang tidak boleh dilakukan.

Terlebih lagi belakangan diketahui sang bule meminta maaf lewat video yang dia kirim sendiri. Kedepan Badan Pengelola Besakih harus lebih selektif untuk kunjungan wisman ke Besakih.

Di antaranya menjelaskan di mana saja mereka bisa masuk dan di mana saja terlarang. Nanti kedepan untuk bule yang masuk ke Besakih harus ada guide lokal yang mendampingi dan memberikan penjelasan.

“Saya ke Candi Prambanan di Jateng misalnya ada guide yang memberikan penjelasan apa saya boleh dilakukan. Di Besakih mestinya seperti itu,” ujar pria yang juga Perbekel Duda Timur ini.

Uniknya lagi video permintaan maaf yang dilakukan Bernat dengan menggunakan bahasa Bali sepanjang 43 detik juga menunjukan kalau yang bersangkutan lama di Bali atau punya kenalan baik di Bali.

Dalam video tersebut dia minta maaf dan mengaku tidak tahu kalau apa yang dilakukan tersebut tidak boleh.

Kedepan semua guide yang akan mengajak bule ke Besakih mestinya koordinasi dengan badan pengelola Besakih.

Hal ini menurut Pawana sebagai pelajaran agar kedepan tidak terulang lagi.

AMLAPURA—Aksi bule asal Valencia Spanyol Bernat Purel Mundo yang memanjat pelinggih Padmasana Pura Gelap Besakih disayangkan Ketua Pesebaya Agung di Gede Pawana.

Menurutnya, ulah Bernat sama saja melecehkan Agama Hindu. Karena itu perlu ada tindakan tegas kepada yang bersangkutan.

Pawana sendiri mengaku heran kenapa aksi bule tersebut bisa terjadi dan luput dari pantauan aparat.

Padahal sang bule menggunakan kain atau sarung tertentu yang biasanya disewakan krama Bali. ini artinya ada orang Bali yang tahu aksi tersebut atau ada guide warga Bali yang mengantarkan.

“Logikanya ada yang mengantarkan bisa saja guide,” ujarnya. Mestinya, menurut Pawana, pihak pengelola bisa memberikan penjelasan kepada bule tersebut apa saja yang tidak boleh dilakukan.

Terlebih lagi belakangan diketahui sang bule meminta maaf lewat video yang dia kirim sendiri. Kedepan Badan Pengelola Besakih harus lebih selektif untuk kunjungan wisman ke Besakih.

Di antaranya menjelaskan di mana saja mereka bisa masuk dan di mana saja terlarang. Nanti kedepan untuk bule yang masuk ke Besakih harus ada guide lokal yang mendampingi dan memberikan penjelasan.

“Saya ke Candi Prambanan di Jateng misalnya ada guide yang memberikan penjelasan apa saya boleh dilakukan. Di Besakih mestinya seperti itu,” ujar pria yang juga Perbekel Duda Timur ini.

Uniknya lagi video permintaan maaf yang dilakukan Bernat dengan menggunakan bahasa Bali sepanjang 43 detik juga menunjukan kalau yang bersangkutan lama di Bali atau punya kenalan baik di Bali.

Dalam video tersebut dia minta maaf dan mengaku tidak tahu kalau apa yang dilakukan tersebut tidak boleh.

Kedepan semua guide yang akan mengajak bule ke Besakih mestinya koordinasi dengan badan pengelola Besakih.

Hal ini menurut Pawana sebagai pelajaran agar kedepan tidak terulang lagi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/