27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:56 AM WIB

Sediakan Kuota 180 Kursi, Siswa Miskin Berebut ke SMKN Bali Mandara

SINGARAJA – Ratusan siswa miskin dari seluruh Bali, berebut kursi di SMKN Bali Mandara. Mereka akan berkompetisi untuk mengisi 180 kursi yang disediakan pemerintah.

Kuota itu lebih banyak jika dibandingkan dengan kuota tahun lalu yang hanya 150 kursi. Minat siswa miskin mendaftar ke SMKN Bali Mandara cukup besar.

Pada masa pendaftaran administrasi saja, ada 980 orang siswa yang mendaftar. Jumlah itu kemudian diseleksi melalui metode home visit atau kunjungan rumah.

Hasilnya hanya 378 orang saja yang masuk dalam kategori miskin, baik itu kluster sangat miskin, miskin, maupun cukup miskin.

Selanjutnya mereka diundang mengikuti boot camp di sekolah, yang diselenggarakan sejak Jumat (16/5) lalu hingga hari ini (18/5).

Tahapan boot camp menjadi salah satu poin penting dalam proses seleksi. Selama boot camp mereka akan melakukan tes kesehatan, tes psikologi, tes logika, serta tes minat dan bakat.

“Selama boot camp ini kami kenalkan budaya berasrama di sekolah. Sebab masih banyak yang belum siap tinggal di asrama.

Jadi, setelah diterima nanti, tidak ada lagi yang mundur gara-gara tidak siap berasrama,” kata Wakasek Sarana Prasarana SMKN Bali Mandara Ketut Susila Widiarsana disela-sela boot camp kemarin.

Susila juga menyebut, setelah melalui proses home visit, ada sembilan orang pendaftar yang mengundurkan diri. Mereka memilih mundur karena tidak sanggup tinggal di asrama.

Khusus untuk tes minat dan bakat, Susila menyatakan sekolah melibatkan komponen masyarakat, media, dunia usaha, maupun dunia industri. Sehingga proses penerimaan lebih transparan.

“Kami harus pastikan penerimaannya transparan, tanpa intervensi, maupun titipan. Jadi lolos atau tidaknya siswa itu ke sekolah ini, memang berdasarkan kemampuan dia sendiri,” tegasnya.

Salah satu siswa yang berambisi diterima di SMKN Bali Mandara adalah Gede Satya Dharma Wiguna.

Siswa dari SMPN 6 Singaraja itu sengaja melamar ke SMKN Bali Mandara, untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Menurutnya kehidupan keluarganya termasuk dalam tidak mampu.

Berbekal kemampuan di bidang otomotif, ia yakin dapat diterima di sekolah itu. “Saya inginnya masuk ke jurusan

Teknik Kendaraan Ringan. Kebetulan sering bantu-bantu di bengkel juga, jadi sudah bisa sedikit-sedikit,” ungkapnya. 

SINGARAJA – Ratusan siswa miskin dari seluruh Bali, berebut kursi di SMKN Bali Mandara. Mereka akan berkompetisi untuk mengisi 180 kursi yang disediakan pemerintah.

Kuota itu lebih banyak jika dibandingkan dengan kuota tahun lalu yang hanya 150 kursi. Minat siswa miskin mendaftar ke SMKN Bali Mandara cukup besar.

Pada masa pendaftaran administrasi saja, ada 980 orang siswa yang mendaftar. Jumlah itu kemudian diseleksi melalui metode home visit atau kunjungan rumah.

Hasilnya hanya 378 orang saja yang masuk dalam kategori miskin, baik itu kluster sangat miskin, miskin, maupun cukup miskin.

Selanjutnya mereka diundang mengikuti boot camp di sekolah, yang diselenggarakan sejak Jumat (16/5) lalu hingga hari ini (18/5).

Tahapan boot camp menjadi salah satu poin penting dalam proses seleksi. Selama boot camp mereka akan melakukan tes kesehatan, tes psikologi, tes logika, serta tes minat dan bakat.

“Selama boot camp ini kami kenalkan budaya berasrama di sekolah. Sebab masih banyak yang belum siap tinggal di asrama.

Jadi, setelah diterima nanti, tidak ada lagi yang mundur gara-gara tidak siap berasrama,” kata Wakasek Sarana Prasarana SMKN Bali Mandara Ketut Susila Widiarsana disela-sela boot camp kemarin.

Susila juga menyebut, setelah melalui proses home visit, ada sembilan orang pendaftar yang mengundurkan diri. Mereka memilih mundur karena tidak sanggup tinggal di asrama.

Khusus untuk tes minat dan bakat, Susila menyatakan sekolah melibatkan komponen masyarakat, media, dunia usaha, maupun dunia industri. Sehingga proses penerimaan lebih transparan.

“Kami harus pastikan penerimaannya transparan, tanpa intervensi, maupun titipan. Jadi lolos atau tidaknya siswa itu ke sekolah ini, memang berdasarkan kemampuan dia sendiri,” tegasnya.

Salah satu siswa yang berambisi diterima di SMKN Bali Mandara adalah Gede Satya Dharma Wiguna.

Siswa dari SMPN 6 Singaraja itu sengaja melamar ke SMKN Bali Mandara, untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Menurutnya kehidupan keluarganya termasuk dalam tidak mampu.

Berbekal kemampuan di bidang otomotif, ia yakin dapat diterima di sekolah itu. “Saya inginnya masuk ke jurusan

Teknik Kendaraan Ringan. Kebetulan sering bantu-bantu di bengkel juga, jadi sudah bisa sedikit-sedikit,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/