29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:32 AM WIB

Covid-19 Kian Menyebar, Pol PP Klungkung Ingatkan Pemilik Kos Selektif

SEMARAPURA – Penyebaran virus corona di Bali kian masif. Sejumlah kabupaten/kota pun telah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal, termasuk Kabupaten Klungkung.

Untuk menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Klungkung, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung I Putu Suarta

meminta para pemilik kos untuk tidak menerima warga yang berasal atau sempat tinggal di wilayah transmisi lokal.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta, menuturkan, Satpol PP Klungkung rutin melakukan pemantauan ke kos-kosan yang ada di Kabupaten Klungkung.

Tidak hanya untuk memastikan warga yang kos di Kabupaten Klungkung tertib administrasi kependudukan dan telah melakukan lapor diri,

juga untuk memastikan warga tersebut tidak sempat tinggal di wilayah transmisi lokal selama wabah virus corona mewabah.

“Ini upaya kami untuk menghentikan penyebaran virus korona di Kabupaten Klungkung,” kata I Putu Suarta.

Sampai saat ini, dia mengaku belum menemukan penghuni baru kos-kosan di Kabupaten Klungkung berasal atau sempat tinggal di wilayah transmisi lokal atau zona merah penyebaran virus corona.

Hingga saat ini dia hanya menemukan warga luar Bali yang sudah lama tinggal di sebuah kos-kosan di Kabupaten Klungkung.

“Kemarin sudah kami lakukan dan dia sudah lama ada di sini (Klungkung). Tidak ada yang baru. Kami sudah cek mereka, sudah memiliki surat lapor diri,” terangnya.

Meski begitu, sebagai upaya antisipasi menyebarnya virus corona lebih masif lagi, pihaknya telah meminta kepada para pemilik kos-kosan agar selektif menerima warga yang ingin kos di tempat mereka.

“Sudah kami sampaikan kemarin. Dilihat orangnya dari mana. Kan sudah tahu di mana daerah yang zona merah. Selektif dalam artian kalau secara fisik ada tanda-tanda agar ditolak saja.

Bila dari zona merah, tolak saja. Tapi kami tetap imbau agar tidak diskriminatif,” jelas Suarta lagi.

“Apalagi sekarang sudah ada Satgas desa, itu yang lebih berperan. Apalagi masing-masing desa sudah sangat aktif dan reaktif di desa masing-masing. Jadi menurut saya sudah dilakukan cukup selektif,” imbuhnya. 

SEMARAPURA – Penyebaran virus corona di Bali kian masif. Sejumlah kabupaten/kota pun telah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal, termasuk Kabupaten Klungkung.

Untuk menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Klungkung, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung I Putu Suarta

meminta para pemilik kos untuk tidak menerima warga yang berasal atau sempat tinggal di wilayah transmisi lokal.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta, menuturkan, Satpol PP Klungkung rutin melakukan pemantauan ke kos-kosan yang ada di Kabupaten Klungkung.

Tidak hanya untuk memastikan warga yang kos di Kabupaten Klungkung tertib administrasi kependudukan dan telah melakukan lapor diri,

juga untuk memastikan warga tersebut tidak sempat tinggal di wilayah transmisi lokal selama wabah virus corona mewabah.

“Ini upaya kami untuk menghentikan penyebaran virus korona di Kabupaten Klungkung,” kata I Putu Suarta.

Sampai saat ini, dia mengaku belum menemukan penghuni baru kos-kosan di Kabupaten Klungkung berasal atau sempat tinggal di wilayah transmisi lokal atau zona merah penyebaran virus corona.

Hingga saat ini dia hanya menemukan warga luar Bali yang sudah lama tinggal di sebuah kos-kosan di Kabupaten Klungkung.

“Kemarin sudah kami lakukan dan dia sudah lama ada di sini (Klungkung). Tidak ada yang baru. Kami sudah cek mereka, sudah memiliki surat lapor diri,” terangnya.

Meski begitu, sebagai upaya antisipasi menyebarnya virus corona lebih masif lagi, pihaknya telah meminta kepada para pemilik kos-kosan agar selektif menerima warga yang ingin kos di tempat mereka.

“Sudah kami sampaikan kemarin. Dilihat orangnya dari mana. Kan sudah tahu di mana daerah yang zona merah. Selektif dalam artian kalau secara fisik ada tanda-tanda agar ditolak saja.

Bila dari zona merah, tolak saja. Tapi kami tetap imbau agar tidak diskriminatif,” jelas Suarta lagi.

“Apalagi sekarang sudah ada Satgas desa, itu yang lebih berperan. Apalagi masing-masing desa sudah sangat aktif dan reaktif di desa masing-masing. Jadi menurut saya sudah dilakukan cukup selektif,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/