28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:21 AM WIB

Duh, Pantai Gilimanuk Diserbu Sampah Kiriman, Jorok dan Bau

RadarBali.com – Air laut yang pasang membuat pantai di Gilimanuk kotor. Pasalnya, air pasang yang terjadi malam hari tersebut membawa sampah kiriman yang kemudian terdampar di sepanjang pantai di Gilimanuk.

Seperti yang terlihat di Pantai Penginuman. Sampah kiriman tersebut selain sampah rumah tangga, bekas bungkus makanan maupun minuman juga ranting dan dahan pohon.

Tumpukan sampah kiriman itu membuat jorok karena menutupi sepanjang pantai. “Sampah kiriman itu datang saat pasang. Setelah surut sampah tersebut memenuhi pantai,” ujar warga setempat.

Tumpukan sampah kiriman yang mengotori pantai itu disisi lain juga menjadi berkah bagi warga yang tinggal di pesisir Gilimanuk.

Potongan kayu, ranting dan dahan yang sangat banyak diambil untuk kayu bakar. Selain orang tua, anak-anak juga ikut mengumpulkan kayu-kayu itu. Kayu-kayu tersebut sementara dikumpulkan agar kering.

“Kayu-kayu itu datang dari hutan yang hanyut melalui sungai. Lumayan sangat banyak dan bisa dijadikan kayu bakar,”ujar Ahmad, sambil mengumpulkan kayu yang dipungutnya di pantai.

Selain kayu yang diambil untuk kayu bakar, warga juga mengambil barang bekas atau rongsokan seperti botol bekas air mineral, atau minuman kaleng yang bisa dijual.

Mereka yang mengumpulkan barang rongsokan itu juga cukup banyak. “Lumayan untuk tambahan penghasilan. Kami jual satu ikat Rp 5000, satu hari bisa dapat Rp 20 ribu,” tutur Waini

RadarBali.com – Air laut yang pasang membuat pantai di Gilimanuk kotor. Pasalnya, air pasang yang terjadi malam hari tersebut membawa sampah kiriman yang kemudian terdampar di sepanjang pantai di Gilimanuk.

Seperti yang terlihat di Pantai Penginuman. Sampah kiriman tersebut selain sampah rumah tangga, bekas bungkus makanan maupun minuman juga ranting dan dahan pohon.

Tumpukan sampah kiriman itu membuat jorok karena menutupi sepanjang pantai. “Sampah kiriman itu datang saat pasang. Setelah surut sampah tersebut memenuhi pantai,” ujar warga setempat.

Tumpukan sampah kiriman yang mengotori pantai itu disisi lain juga menjadi berkah bagi warga yang tinggal di pesisir Gilimanuk.

Potongan kayu, ranting dan dahan yang sangat banyak diambil untuk kayu bakar. Selain orang tua, anak-anak juga ikut mengumpulkan kayu-kayu itu. Kayu-kayu tersebut sementara dikumpulkan agar kering.

“Kayu-kayu itu datang dari hutan yang hanyut melalui sungai. Lumayan sangat banyak dan bisa dijadikan kayu bakar,”ujar Ahmad, sambil mengumpulkan kayu yang dipungutnya di pantai.

Selain kayu yang diambil untuk kayu bakar, warga juga mengambil barang bekas atau rongsokan seperti botol bekas air mineral, atau minuman kaleng yang bisa dijual.

Mereka yang mengumpulkan barang rongsokan itu juga cukup banyak. “Lumayan untuk tambahan penghasilan. Kami jual satu ikat Rp 5000, satu hari bisa dapat Rp 20 ribu,” tutur Waini

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/