28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:23 AM WIB

Bayi Kembar Siam Meninggal, Wabup: Semua Biaya Kami Tanggung

RadarBali.com – Bayi kembar siam, buah hati pasangan Syamsudin, 48, dan Asyini, 38, mengembuskan nafas terakhirnya.

Bayi kembar siam yang lahir premature itu, dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 18.00, Minggu (22/10) sore. Bayi meninggal, setelah kondisinya terus merosot sejak Sabtu (21/10) sore.

Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menyatakan, rasa bela sungkawa atas meninggalnya bayi kembar siam itu.

Sutjidra menyatakan, pemerintah akan memfasilitasi pengobatan kedua bayi kembar siam itu. Selama ini bayi belum dilindungi jaminan kesehatan, sehingga orang tua bayi harus menanggung biaya lewat jalur pasien umum.

“Kami akan ringankan biaya untuk pasien ini. Saya sudah kontak dengan Dirut RSUD, agar ini ditanggulangi.

Nanti juga untuk proses pemulangan akan dibantu ambulans rumah sakit,” tegas Sutjidra kepada Jawa Pos Radar Bali melalui sambungan telepon.

Seperti diberitakan sebelumnya, bayi kembar siam lahir dalam kondisi premature di RSUD Buleleng, sekitar pukul 17.00 Jumat (20/10) lalu.

Buah hati pasangan Syamsudin dan Asyifa, warga Banjar Dinas Alassari, Desa Pacung itu, mengalami dempet pada bagian dada hingga perut.

Tim medis menduga, kedua bayi hanya mengalami dempet pada bagian dada dan memiliki organ dalam masing-masing.

Rencananya bayi akan dirujuk ke RS Sanglah dan segera menjalani operasi pemisahan. Kini tim medis masih mengawasi kondisi bayi, dan baru akan melakukan pemindahan bila kondisi bayi benar-benar stabil

RadarBali.com – Bayi kembar siam, buah hati pasangan Syamsudin, 48, dan Asyini, 38, mengembuskan nafas terakhirnya.

Bayi kembar siam yang lahir premature itu, dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 18.00, Minggu (22/10) sore. Bayi meninggal, setelah kondisinya terus merosot sejak Sabtu (21/10) sore.

Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menyatakan, rasa bela sungkawa atas meninggalnya bayi kembar siam itu.

Sutjidra menyatakan, pemerintah akan memfasilitasi pengobatan kedua bayi kembar siam itu. Selama ini bayi belum dilindungi jaminan kesehatan, sehingga orang tua bayi harus menanggung biaya lewat jalur pasien umum.

“Kami akan ringankan biaya untuk pasien ini. Saya sudah kontak dengan Dirut RSUD, agar ini ditanggulangi.

Nanti juga untuk proses pemulangan akan dibantu ambulans rumah sakit,” tegas Sutjidra kepada Jawa Pos Radar Bali melalui sambungan telepon.

Seperti diberitakan sebelumnya, bayi kembar siam lahir dalam kondisi premature di RSUD Buleleng, sekitar pukul 17.00 Jumat (20/10) lalu.

Buah hati pasangan Syamsudin dan Asyifa, warga Banjar Dinas Alassari, Desa Pacung itu, mengalami dempet pada bagian dada hingga perut.

Tim medis menduga, kedua bayi hanya mengalami dempet pada bagian dada dan memiliki organ dalam masing-masing.

Rencananya bayi akan dirujuk ke RS Sanglah dan segera menjalani operasi pemisahan. Kini tim medis masih mengawasi kondisi bayi, dan baru akan melakukan pemindahan bila kondisi bayi benar-benar stabil

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/