29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:41 AM WIB

Paus Terdampar di Pantai Penimbangan, Penyebab Kematian Misterius

SINGARAJA – Seekor paus pilot ditemukan terdampar di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, dalam kondisi mati pagi kemarin (23/8).

Paus itu kemudian diamankan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari. Belum diketahui secara pasti penyebab matinya mamalia laut tersebut.

Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari Gede Wiadnyana mengatakan, paus itu ditemukan sekitar pukul 06.30 pagi kemarin.

Saat itu salah seorang anggota kelompok hendak berangkat melaut. Begitu mendapati bangkai mamalia, hal itu langsung dilaporkan pada ketua kelompok.

“Tadinya dikira lumba-lumba. Tapi ternyata paus. Waktu ditemukan ada beberapa bekas luka. Mungkin bebas gigitan,” kata Wiadnyana.

Temuan itu langsung disampaikan pada Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Buleleng dan pada akademisi di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).

Paus itu kemudian diteliti lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Setelah dilakukan pengukuran, paus dengan jenis kelamin jantan itu diketahui memiliki panjang 2,39 meter dengan lingkar tubuh 116 centimeter.

Bobotnya diperkirakan lebih dari 100 kilogram. Dengan ukuran tersebut, diperkirakan paus itu baru berusia 40 tahun.

Dosen Jurusan Kelautan Undiksha Gede Iwan Setiabudi mengaku belum bisa memastikan apakah paus pilot yang terdampar itu berasal dari jenis sirip pendek atau sirip panjang.

Sebab dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut. Menurut Iwan, dengan ukuran sebesar itu, paus tersebut sebenarnya masih tergolong remaja.

“Ini usia yang sedang aktif-aktifnya bereproduksi. Sebenarnya masih bisa lebih besar lagi,” kata Iwan.

Disinggung soal luka yang ada di tubuh bangkai paus, Iwan menduga hal itu dipicu gigitan ikan predator.

Ia memperkirakan paus itu sudah mati pada Rabu (21/8) lalu, namun bangkainya baru terdampar kemarin.

“Penyebab pasti kematiannya kami belum tahu. Rencananya kami akan lakukan nekropsi (pembedahan, Red) bersama

rekan-rekan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Setelah nekropsi itu baru kita tahu apa penyebabnya,” imbuh Iwan.

Sekadar diketahui, ini bukan pertama kalinya paus pilot terdampar di Pantai Penimbangan. Pada 2015 lalu, paus pilot sirip panjang sempat terdampar di sebelah utara Pura Segara Penimbangan.

Saat itu paus yang terdampar dalam keadaan hidup. Paus itu kemudian ditarik ke tengah menggunakan perahu motor. 

SINGARAJA – Seekor paus pilot ditemukan terdampar di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, dalam kondisi mati pagi kemarin (23/8).

Paus itu kemudian diamankan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari. Belum diketahui secara pasti penyebab matinya mamalia laut tersebut.

Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari Gede Wiadnyana mengatakan, paus itu ditemukan sekitar pukul 06.30 pagi kemarin.

Saat itu salah seorang anggota kelompok hendak berangkat melaut. Begitu mendapati bangkai mamalia, hal itu langsung dilaporkan pada ketua kelompok.

“Tadinya dikira lumba-lumba. Tapi ternyata paus. Waktu ditemukan ada beberapa bekas luka. Mungkin bebas gigitan,” kata Wiadnyana.

Temuan itu langsung disampaikan pada Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Buleleng dan pada akademisi di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).

Paus itu kemudian diteliti lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Setelah dilakukan pengukuran, paus dengan jenis kelamin jantan itu diketahui memiliki panjang 2,39 meter dengan lingkar tubuh 116 centimeter.

Bobotnya diperkirakan lebih dari 100 kilogram. Dengan ukuran tersebut, diperkirakan paus itu baru berusia 40 tahun.

Dosen Jurusan Kelautan Undiksha Gede Iwan Setiabudi mengaku belum bisa memastikan apakah paus pilot yang terdampar itu berasal dari jenis sirip pendek atau sirip panjang.

Sebab dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut. Menurut Iwan, dengan ukuran sebesar itu, paus tersebut sebenarnya masih tergolong remaja.

“Ini usia yang sedang aktif-aktifnya bereproduksi. Sebenarnya masih bisa lebih besar lagi,” kata Iwan.

Disinggung soal luka yang ada di tubuh bangkai paus, Iwan menduga hal itu dipicu gigitan ikan predator.

Ia memperkirakan paus itu sudah mati pada Rabu (21/8) lalu, namun bangkainya baru terdampar kemarin.

“Penyebab pasti kematiannya kami belum tahu. Rencananya kami akan lakukan nekropsi (pembedahan, Red) bersama

rekan-rekan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Setelah nekropsi itu baru kita tahu apa penyebabnya,” imbuh Iwan.

Sekadar diketahui, ini bukan pertama kalinya paus pilot terdampar di Pantai Penimbangan. Pada 2015 lalu, paus pilot sirip panjang sempat terdampar di sebelah utara Pura Segara Penimbangan.

Saat itu paus yang terdampar dalam keadaan hidup. Paus itu kemudian ditarik ke tengah menggunakan perahu motor. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/