26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 3:56 AM WIB

Pariwisata Sepi karena Pandemi, Terumbu Karang Nusa Penida pun Pulih

SEMARAPURA – Pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya aktivitas wisata bahari satu tahun lebih ini justru berdampak positif bagi kehidupan alam bawah laut di Kecamatan Nusa Penida. Pasalnya terumbu karang di perairan Kecamatan Nusa Penida, utamanya di Desa Ped yang sempat mengalami kerusakan akibat aktivitas wisata bahari, kini tampak mulai pulih kembali.

 

Ketua Pencinta Karang Nuansa Pulau, I Nyoman Karyawan, Senin (24/5) menuturkan, aktivitas wisata bahari tidak dimungkiri memiliki andil besar dalam kerusakan terumbu karang di perairan Nusa Penida.

 

Kata dia, aktivitas penyelam yang kadang menginjak terumbu karang, keberadaan ponton adalah beberapa hal dari wisata bahari yang mengancam keberadaan terumbu karang.

 

“Sehingga ketika aktivitas itu nyaris tidak ada sejak pandemi Covid-19, tentunya berpengaruh terhadap keberadaan terumbu karang di Nusa Penida. Di mana terumbu karang yang sempat rusak, tampak pulih kembali,” ungkapnya.

 

Begitu juga dengan pencinta karang yang sebelumnya sibuk mencari nafkah di sektor pariwisata kini mulai memiliki banyak waktu luang untuk menjalankan hobinya dalam melestarikan terumbu karang.

 

Dikatakan, dalam kurun waktu 18 bulan, pelaku pariwisata Nusa Penida yang tergabung dalam kelompok Pencinta Karang Nuansa Pulau telah berhasil menanam sebanyak 6 ribu bibit karang. Sementara ada ratusan bibit lagi ditanam setiap bulannya.

 

“Sebenarnya kami sudah melakukan transplantasi karang sejak lima tahun yang lalu. Namun bergerak sendiri-sendiri. Saat pandemi ini baru kami membentuk kelompok dan bersama-sama melakukan transplantasi. Tentunya dibantu oleh donatur,” katanya.

 

Adapun ribuan bibit terumbu karang yang ditanam mereka di perairan Desa Ped tersebut tumbuh dengan sehat hingga saat ini. Rata-rata tingkat keberhasilan penanaman 95 persen.

 

Lebih lanjut pihaknya berharap kegiatan transplantasi terumbu karang dapat diikuti masyarakat lainnya. Sebab keberadaan terumbu karang sangat penting bagi keberlangsungan hidup biota laut.

 

“Terumbu karang adalah rumah dan sumber makanan bagi ikan. Ketika tempat tinggalnya dalam kondisi baik, tentunya ikan yang hidup di sana akan semakin banyak. Sehingga keberadaan terumbu karang tidak hanya sebagai daya tarik wisata namun juga sebagai sumber penghidupan bagi para nelayan,” tandasnya.

SEMARAPURA – Pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya aktivitas wisata bahari satu tahun lebih ini justru berdampak positif bagi kehidupan alam bawah laut di Kecamatan Nusa Penida. Pasalnya terumbu karang di perairan Kecamatan Nusa Penida, utamanya di Desa Ped yang sempat mengalami kerusakan akibat aktivitas wisata bahari, kini tampak mulai pulih kembali.

 

Ketua Pencinta Karang Nuansa Pulau, I Nyoman Karyawan, Senin (24/5) menuturkan, aktivitas wisata bahari tidak dimungkiri memiliki andil besar dalam kerusakan terumbu karang di perairan Nusa Penida.

 

Kata dia, aktivitas penyelam yang kadang menginjak terumbu karang, keberadaan ponton adalah beberapa hal dari wisata bahari yang mengancam keberadaan terumbu karang.

 

“Sehingga ketika aktivitas itu nyaris tidak ada sejak pandemi Covid-19, tentunya berpengaruh terhadap keberadaan terumbu karang di Nusa Penida. Di mana terumbu karang yang sempat rusak, tampak pulih kembali,” ungkapnya.

 

Begitu juga dengan pencinta karang yang sebelumnya sibuk mencari nafkah di sektor pariwisata kini mulai memiliki banyak waktu luang untuk menjalankan hobinya dalam melestarikan terumbu karang.

 

Dikatakan, dalam kurun waktu 18 bulan, pelaku pariwisata Nusa Penida yang tergabung dalam kelompok Pencinta Karang Nuansa Pulau telah berhasil menanam sebanyak 6 ribu bibit karang. Sementara ada ratusan bibit lagi ditanam setiap bulannya.

 

“Sebenarnya kami sudah melakukan transplantasi karang sejak lima tahun yang lalu. Namun bergerak sendiri-sendiri. Saat pandemi ini baru kami membentuk kelompok dan bersama-sama melakukan transplantasi. Tentunya dibantu oleh donatur,” katanya.

 

Adapun ribuan bibit terumbu karang yang ditanam mereka di perairan Desa Ped tersebut tumbuh dengan sehat hingga saat ini. Rata-rata tingkat keberhasilan penanaman 95 persen.

 

Lebih lanjut pihaknya berharap kegiatan transplantasi terumbu karang dapat diikuti masyarakat lainnya. Sebab keberadaan terumbu karang sangat penting bagi keberlangsungan hidup biota laut.

 

“Terumbu karang adalah rumah dan sumber makanan bagi ikan. Ketika tempat tinggalnya dalam kondisi baik, tentunya ikan yang hidup di sana akan semakin banyak. Sehingga keberadaan terumbu karang tidak hanya sebagai daya tarik wisata namun juga sebagai sumber penghidupan bagi para nelayan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/