29.5 C
Jakarta
25 April 2024, 21:33 PM WIB

Aksi Tampar Siswa Viral, Kadisdik: Citra Dunia Pendidikan Tercoreng

TABANAN – Dunia pendidikan Tabanan kembali tercoreng akibat ulah seorang pelatih yang melakukan aksi penamparan terhadap seorang siswa SMP Negeri di Tabanan dalam Latihan Kegiatan Baris Berbaris (LKBB) Sabtu lalu (22/9).

Video berdurasi sekitar 10 detik terlihat jelas bagaimana seorang pelatih mengenakan baju berwarna hitam memakai topi dan berkacamata menampar dua orang siswa yang berada di dalam kelas yang disaksikan oleh siswa lainnya.

Video aksi penamparan yang dilakukan seorang pelatih tersebut viral dan beredar luas di dunia maya media sosial.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila sangat menyayangkan kejadian itu terjadi. Terlebih lagi bentuk hukuman yang diberikan berupa kekerasan fisik.

“Kami memahami bentuk tersebut untuk pembinaan disiplin dan karakter siswa. Tapi, tidak boleh dilakukan dengan kekerasan fisik.

Karena ada hukuman yang lainnya dapat berupa pushup dan hormat bendera kurun waktu beberapa menit. Sesuai dengan kemampuan fisik yang dapat diberikan kepada siswa,” ungkap Susila.

Pihaknya juga sudah meminta kepada pihak sekolah segera memanggil pelatih tersebut. Agar dapat diberikan pemahaman tentang pendidikan.

Karena di usia anak SMP, tugasnya hanya memberikan pembinaan. Bukan kekerasan fisik. “Viralnya video tersebut membuat citra pendidikan di Tabanan menjadi tidak baik,” pungkas Susila. 

TABANAN – Dunia pendidikan Tabanan kembali tercoreng akibat ulah seorang pelatih yang melakukan aksi penamparan terhadap seorang siswa SMP Negeri di Tabanan dalam Latihan Kegiatan Baris Berbaris (LKBB) Sabtu lalu (22/9).

Video berdurasi sekitar 10 detik terlihat jelas bagaimana seorang pelatih mengenakan baju berwarna hitam memakai topi dan berkacamata menampar dua orang siswa yang berada di dalam kelas yang disaksikan oleh siswa lainnya.

Video aksi penamparan yang dilakukan seorang pelatih tersebut viral dan beredar luas di dunia maya media sosial.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila sangat menyayangkan kejadian itu terjadi. Terlebih lagi bentuk hukuman yang diberikan berupa kekerasan fisik.

“Kami memahami bentuk tersebut untuk pembinaan disiplin dan karakter siswa. Tapi, tidak boleh dilakukan dengan kekerasan fisik.

Karena ada hukuman yang lainnya dapat berupa pushup dan hormat bendera kurun waktu beberapa menit. Sesuai dengan kemampuan fisik yang dapat diberikan kepada siswa,” ungkap Susila.

Pihaknya juga sudah meminta kepada pihak sekolah segera memanggil pelatih tersebut. Agar dapat diberikan pemahaman tentang pendidikan.

Karena di usia anak SMP, tugasnya hanya memberikan pembinaan. Bukan kekerasan fisik. “Viralnya video tersebut membuat citra pendidikan di Tabanan menjadi tidak baik,” pungkas Susila. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/