29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:50 AM WIB

Usul Status Awas Gunung Agung Diturunkan, Ini Alasan Pak Gub…

RadarBali.com  – Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap Gunung Agung yang berstatus Awas (level IV), statusnya bisa diturunkan menjadi Siaga (level III).

Pasalnya, dengan diberlakukannya status Awas, radius berbahaya mencapai 9 km dengan perluasan 3 km, membuat jumlah pengungsi membeludak.

Menurut Gubernur Pastika, seandainya status Awas bisa diturunkan menjadi Siaga, maka radius berbahaya menyempit menjadi 6 km.

“Kalau radiusnya 6 km, yang mengungsi kira-kira setengahnya dari sekarang. Kalau itu (penurunan status) dilakukan, kegiatan ekonomi setengahnya hidup. Banyak kegiatan bisa berlangsung,” kata Pastika usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Bali, kemarin.

Gubernur kelahiran Buleleng itu ternyata sepakat dengan pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang meminta sebagian pengungsi Gunung Agung dipulangkan.

Menurut Pastika, dampak dari status Awas sangat panjang dan kompleks. Dampak yang sudah mulai dirasakan adalah dampak psikis.

Sebulan lebih mengungsi membuat para pengungsi jenuh dan mudah tersulut emosi. “Yang harus dipikirkan kejenuhan pengungsi. Jadi, para pengungsi sudah sebulan lebih ditenda, mereka sudah jenuh dan sudah ada yang mulai berkelahi. Itu tidak boleh terjadi,” imbuhnya.

Gubernur Pastika juga menyebut banyaknya warga mengungsi berpengaruh terhadap pemutakhiran data pemilu, masalah kesehatan hingga pendidikan. Dampak lainnya adalah ekonomi.

Status Awas membuat aktivitas galian C di Karangasem dihentikan. Truk pengangkut pasir tidak diizinkan beroperasi. Dampaknya, tenaga kerja yang terlibat galian C menjadi tidak bekerja.

Selain itu material pasir untuk bahan bangunan juga menjadi langka. Kondisi tersebut turut membuat target penyelesaian pembangunan atau proyek pemerintah tidak tepat waktu.

Proyek pemerintah sendiri berkaitan dengan penyerapan anggaran. Apabila tidak selesai tahun ini, belum tentu dana bisa dipakai APBD induk 2018. Dana baru bisa dipakai APBD perubahan 2018. 

RadarBali.com  – Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap Gunung Agung yang berstatus Awas (level IV), statusnya bisa diturunkan menjadi Siaga (level III).

Pasalnya, dengan diberlakukannya status Awas, radius berbahaya mencapai 9 km dengan perluasan 3 km, membuat jumlah pengungsi membeludak.

Menurut Gubernur Pastika, seandainya status Awas bisa diturunkan menjadi Siaga, maka radius berbahaya menyempit menjadi 6 km.

“Kalau radiusnya 6 km, yang mengungsi kira-kira setengahnya dari sekarang. Kalau itu (penurunan status) dilakukan, kegiatan ekonomi setengahnya hidup. Banyak kegiatan bisa berlangsung,” kata Pastika usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Bali, kemarin.

Gubernur kelahiran Buleleng itu ternyata sepakat dengan pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang meminta sebagian pengungsi Gunung Agung dipulangkan.

Menurut Pastika, dampak dari status Awas sangat panjang dan kompleks. Dampak yang sudah mulai dirasakan adalah dampak psikis.

Sebulan lebih mengungsi membuat para pengungsi jenuh dan mudah tersulut emosi. “Yang harus dipikirkan kejenuhan pengungsi. Jadi, para pengungsi sudah sebulan lebih ditenda, mereka sudah jenuh dan sudah ada yang mulai berkelahi. Itu tidak boleh terjadi,” imbuhnya.

Gubernur Pastika juga menyebut banyaknya warga mengungsi berpengaruh terhadap pemutakhiran data pemilu, masalah kesehatan hingga pendidikan. Dampak lainnya adalah ekonomi.

Status Awas membuat aktivitas galian C di Karangasem dihentikan. Truk pengangkut pasir tidak diizinkan beroperasi. Dampaknya, tenaga kerja yang terlibat galian C menjadi tidak bekerja.

Selain itu material pasir untuk bahan bangunan juga menjadi langka. Kondisi tersebut turut membuat target penyelesaian pembangunan atau proyek pemerintah tidak tepat waktu.

Proyek pemerintah sendiri berkaitan dengan penyerapan anggaran. Apabila tidak selesai tahun ini, belum tentu dana bisa dipakai APBD induk 2018. Dana baru bisa dipakai APBD perubahan 2018. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/