28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:52 AM WIB

Giliran Awan Aneh Muncul di Tabanan Bali, Pertanda Apa Semeton?

TABANAN – Seminggu terakhir masyarakat Bali dibuat heboh dengan kemunculan awan berbentuk aneh, seperti pesawat UFO (unidentified flying objek).

Awan aneh pertama kali muncul di atas kawah Gunung Agung. Awan berbentuk topi itu menutupi kawah Gunung Agung.

Sehari berikutnya, muncul awan berbentuk sama diatas langit kota Amlapura, Karangasem, Bali. Awan jenis lenticular cloud membuat warga Bali bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan fenomena ini.

Nah, dua hari menghilang, awan aneh kembali muncul. Kali ini muncul diatas langit Desa Candi Kuning, Baturiti, Tabanan.

Awan itu muncul Sabtu pagi dan sempat diabadikan warga. Tak lama berselang, fenomena itu viral di media social.

“Omg untung udah pulang dari sana.. sereemm,” ujar akun @ginarili. “Iya, ini awan yang pagi tadi,” imbuh akun @7th_phoenix.

Tidak hanya di dunia maya, di dunia nyata warga Tabanan sempat memperbincangkan fenomena ini. Mereka bertanya-tanya, apa yang akan terjadi pascakemunculan awan aneh.

Mereka lantas membandingkan dengan peristiwa hujan badai yang disertai pohon tumbang yang terjadi pascakemunculan awan berbentuk topi di Karangasem beberapa hari lalu.

“Semoga bukan pertanda buruk,” kata Nengah Artana, warga Denbatas, Tabanan. Harapan senada dilontarkan warga yang lain. Mereka berharap tidak terjadi bencana alam maupun musibah lain di Bali.

Selain di Tabanan, awan berbentuk topi juga kembali muncul diatas kawah Gunung Agung, Sabtu siang. Awan itu sempat direkam netizen dan dibagikan ke media social.

Dikutip dari berbagai literatur, dinamika atmosfer di sekitar gunung berpotensi membentuk konfigurasi awan berbentuk topi.

Situasi itu akibat udara hangat yang lembap dari bawah kemudian naik dan berinteraksi dengan udara dingin di puncak gunung.

Bentuk awan bundar itu lazim disebut lentikular. Bila terjadi di puncak gunung, sering disebut “cap cloud” atau awan topi.

Soal kabar awan topi itu terkait dengan kondisi puncak gunung yang suhunya menjadi lebih dingin, kabutnya lebih tebal, dan anginnya lebih kencang saat kejadian, awan topi bukan penyebabnya.

Awan adalah fenomena yang terbentuk dari kondisi suhu dan aliran udara (angin) di puncak gunung. Fenomena itu sering terjadi di banyak gunung. Dan, itu adalah fenomena yang wajar

 

TABANAN – Seminggu terakhir masyarakat Bali dibuat heboh dengan kemunculan awan berbentuk aneh, seperti pesawat UFO (unidentified flying objek).

Awan aneh pertama kali muncul di atas kawah Gunung Agung. Awan berbentuk topi itu menutupi kawah Gunung Agung.

Sehari berikutnya, muncul awan berbentuk sama diatas langit kota Amlapura, Karangasem, Bali. Awan jenis lenticular cloud membuat warga Bali bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan fenomena ini.

Nah, dua hari menghilang, awan aneh kembali muncul. Kali ini muncul diatas langit Desa Candi Kuning, Baturiti, Tabanan.

Awan itu muncul Sabtu pagi dan sempat diabadikan warga. Tak lama berselang, fenomena itu viral di media social.

“Omg untung udah pulang dari sana.. sereemm,” ujar akun @ginarili. “Iya, ini awan yang pagi tadi,” imbuh akun @7th_phoenix.

Tidak hanya di dunia maya, di dunia nyata warga Tabanan sempat memperbincangkan fenomena ini. Mereka bertanya-tanya, apa yang akan terjadi pascakemunculan awan aneh.

Mereka lantas membandingkan dengan peristiwa hujan badai yang disertai pohon tumbang yang terjadi pascakemunculan awan berbentuk topi di Karangasem beberapa hari lalu.

“Semoga bukan pertanda buruk,” kata Nengah Artana, warga Denbatas, Tabanan. Harapan senada dilontarkan warga yang lain. Mereka berharap tidak terjadi bencana alam maupun musibah lain di Bali.

Selain di Tabanan, awan berbentuk topi juga kembali muncul diatas kawah Gunung Agung, Sabtu siang. Awan itu sempat direkam netizen dan dibagikan ke media social.

Dikutip dari berbagai literatur, dinamika atmosfer di sekitar gunung berpotensi membentuk konfigurasi awan berbentuk topi.

Situasi itu akibat udara hangat yang lembap dari bawah kemudian naik dan berinteraksi dengan udara dingin di puncak gunung.

Bentuk awan bundar itu lazim disebut lentikular. Bila terjadi di puncak gunung, sering disebut “cap cloud” atau awan topi.

Soal kabar awan topi itu terkait dengan kondisi puncak gunung yang suhunya menjadi lebih dingin, kabutnya lebih tebal, dan anginnya lebih kencang saat kejadian, awan topi bukan penyebabnya.

Awan adalah fenomena yang terbentuk dari kondisi suhu dan aliran udara (angin) di puncak gunung. Fenomena itu sering terjadi di banyak gunung. Dan, itu adalah fenomena yang wajar

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/