25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:31 AM WIB

Digerus Abrasi, Tembok Pura Pentaran Ped Terancam Ambrol

NEGARA – Ancaman abrasi di pesisir Pantai Jembrana makin mengkhawatirkan.

Tak hanya di wilayah pesisir Pantai Gilimanuk dan Pebuahan, ancaman abrasi juga terjadi di wilayah Desa Nusasari, Kecamatan Melaya.

Bahkan akibat tergerus abrasi, tembok pagar Pura Pesimpangan Pentaran Ped lan Batu Medau terancam ambruk alias ambrol.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, meski sebelumnya di area sekitar pura banyak pohon, namun akibat abrasi, kini hanya tersisa satu pohon. Bahkan jarak pantai dengan pura hanya tersisa sekitar satu meter.

“Kalau kelapa ini roboh, semakin berkurang dan tembok penyengker bisa roboh,” ujar warga setempat

Lokasi pura berada tepat di ujung muara. Selain akibat tenaga gelombang laut dan arus laut, terkikisnya daratan juga karena air sungai.

“Kerusakan terparah  terjadi tahun 2018 lalu, saat gelombang tinggi dan aliran sungai Sangyang Cerik yang tinggi,”imbuh warga.

Untuk itu, dengan terjadinya abrasi, warga desa berharap agar pemerintah memberikan perhatian.

Sementara menanggapi adanya usulan warga, Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba, yang dikonfirmasi saat mengecek lokasi abrasi di Pantai Nusasari merespon keluhan warga. Pihaknya pun meminta warga agar warga memproses dari bawah dan kemudian dilanjutkan ke pihak berwenang.

 “Usulan ini harus berproses dari bawah, mulai dari desa, kecamatan dan kabupaten selanjutnya ke balai yang berwenang,”tukas Tamba.

NEGARA – Ancaman abrasi di pesisir Pantai Jembrana makin mengkhawatirkan.

Tak hanya di wilayah pesisir Pantai Gilimanuk dan Pebuahan, ancaman abrasi juga terjadi di wilayah Desa Nusasari, Kecamatan Melaya.

Bahkan akibat tergerus abrasi, tembok pagar Pura Pesimpangan Pentaran Ped lan Batu Medau terancam ambruk alias ambrol.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, meski sebelumnya di area sekitar pura banyak pohon, namun akibat abrasi, kini hanya tersisa satu pohon. Bahkan jarak pantai dengan pura hanya tersisa sekitar satu meter.

“Kalau kelapa ini roboh, semakin berkurang dan tembok penyengker bisa roboh,” ujar warga setempat

Lokasi pura berada tepat di ujung muara. Selain akibat tenaga gelombang laut dan arus laut, terkikisnya daratan juga karena air sungai.

“Kerusakan terparah  terjadi tahun 2018 lalu, saat gelombang tinggi dan aliran sungai Sangyang Cerik yang tinggi,”imbuh warga.

Untuk itu, dengan terjadinya abrasi, warga desa berharap agar pemerintah memberikan perhatian.

Sementara menanggapi adanya usulan warga, Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba, yang dikonfirmasi saat mengecek lokasi abrasi di Pantai Nusasari merespon keluhan warga. Pihaknya pun meminta warga agar warga memproses dari bawah dan kemudian dilanjutkan ke pihak berwenang.

 “Usulan ini harus berproses dari bawah, mulai dari desa, kecamatan dan kabupaten selanjutnya ke balai yang berwenang,”tukas Tamba.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/