27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:57 AM WIB

Klungkung Punya 113 Km Garis Pantai, Petugas Balawista Cuma 9 Orang

SEMARAPURA – Kabupaten Klungkung memiliki Panjang garis pantai mencapai 113 kilometer baik Klungkung daratan maupun kepulauan Nusa Penida. Akan tetapi, jumlah anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) amat minim. Hanya 9 orang.

 

Hal itu diakui Kalaksa BPBD Klungkung, Putu Widiada, Senin (26/4). Dia merinci, petugas Balawista di Klungkung sebanyak 15 orang itu bertugas di Kusamba, Nusa Gede, dan Nusa Lembongan.

 

“Cukup tidak cukup itu relatif. Yang penting kami berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat dengan penuh tanggung jawab,” kelit Widiada di sela simulasi kebencanaan gempa dan tsunami.

 

Widiada mengatakan, dari 11 jenis bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia, semuanya berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung. Selain memasang rambu evakuasi, rutin melakukan simulasi kebencanaan menjadi salah satu strategi untuk menekat jatuhnya korban saat bencana itu benar-benar terjadi.

 

Untuk itu BPBD Klungkung bersama instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, TNI, Polri, RAPI, masyarakat sejumlah desa dan lainnya menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami, Senin (26/4).

 

Dijelaskannya, tidak ada yang tahu kapan dan seperti apa bencana alam akan terjadi di Kabupaten Klungkung. Untuk itu simulasi penting untuk rutin dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk mencegah banyaknya korban saat bencana tersebut benar-benar terjadi.

 

Apalagi dari 11 jenis bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia, semuanya berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung.

 

“Dan tentu kami akan melakukan simulasi 11 jenis bencana alam itu satu per satu,” katanya.

Adapun Senin (26/4), BPBD Klungkung bersama instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, TNI, Polri, RAPI, PMI, masyarakat sejumlah desa dan lainnya menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami).

 

Menurutnya desa-desa yang berpotensi terjadi tsunami, yakni di antaranya Desa Jumpai dan Desa Tangkas di Kecamatan Klungkung. Kemudian Desa Negari, dan Desa Takmung di Kecamatan Banjarangkan. Desa Kusamba, Kampung Kusamba, Desa Pesinggahan di Kecamatan Dawan.

 

“Serta Desa Lembongan, Desa Jungutbatu, Kampung Toya Pakeh, Desa Ped, Desa Batununggul, Desa Kutampi dan Desa Suana di Kecamatan Nusa Penida,” paparnya.

SEMARAPURA – Kabupaten Klungkung memiliki Panjang garis pantai mencapai 113 kilometer baik Klungkung daratan maupun kepulauan Nusa Penida. Akan tetapi, jumlah anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) amat minim. Hanya 9 orang.

 

Hal itu diakui Kalaksa BPBD Klungkung, Putu Widiada, Senin (26/4). Dia merinci, petugas Balawista di Klungkung sebanyak 15 orang itu bertugas di Kusamba, Nusa Gede, dan Nusa Lembongan.

 

“Cukup tidak cukup itu relatif. Yang penting kami berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat dengan penuh tanggung jawab,” kelit Widiada di sela simulasi kebencanaan gempa dan tsunami.

 

Widiada mengatakan, dari 11 jenis bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia, semuanya berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung. Selain memasang rambu evakuasi, rutin melakukan simulasi kebencanaan menjadi salah satu strategi untuk menekat jatuhnya korban saat bencana itu benar-benar terjadi.

 

Untuk itu BPBD Klungkung bersama instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, TNI, Polri, RAPI, masyarakat sejumlah desa dan lainnya menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami, Senin (26/4).

 

Dijelaskannya, tidak ada yang tahu kapan dan seperti apa bencana alam akan terjadi di Kabupaten Klungkung. Untuk itu simulasi penting untuk rutin dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk mencegah banyaknya korban saat bencana tersebut benar-benar terjadi.

 

Apalagi dari 11 jenis bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia, semuanya berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung.

 

“Dan tentu kami akan melakukan simulasi 11 jenis bencana alam itu satu per satu,” katanya.

Adapun Senin (26/4), BPBD Klungkung bersama instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, TNI, Polri, RAPI, PMI, masyarakat sejumlah desa dan lainnya menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami).

 

Menurutnya desa-desa yang berpotensi terjadi tsunami, yakni di antaranya Desa Jumpai dan Desa Tangkas di Kecamatan Klungkung. Kemudian Desa Negari, dan Desa Takmung di Kecamatan Banjarangkan. Desa Kusamba, Kampung Kusamba, Desa Pesinggahan di Kecamatan Dawan.

 

“Serta Desa Lembongan, Desa Jungutbatu, Kampung Toya Pakeh, Desa Ped, Desa Batununggul, Desa Kutampi dan Desa Suana di Kecamatan Nusa Penida,” paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/