28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:58 AM WIB

Kabar Baik, Atasi Kelangkaan Dokter Spesialis, Pemkab Siapkan Beasiswa

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng menyiapkan beasiswa bagi para dokter umum fresh graduate.

Mereka akan diberikan beasiswa guna menempuh pendidikan spesialis. Pola itu diyakini menjadi solusi mengatasi kelangkaan pelamar dokter spesialis di Kabupaten Buleleng.

Saat ini Pemkab Buleleng masih membutuhkan formasi untuk dokter spesialis radiologi dan dokter spesialis THT.

Formasi itu sudah sempat dibuka pada rekrutmen CPNS belum lama ini, namun tak ada pelamar. Selain itu pemerintah masih membutuhkan minimal dua orang dokter spesialis anastesi.

Mereka akan ditugaskan di RS Pratama Giri Emas dan RS Pratama Tangguwisia. Belum lagi kebutuhan dokter spesialis konsultan guna menunjang pelayanan di RSUD Buleleng.

Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengatakan, kebutuhan dokter spesialis di Buleleng memang sangat besar.

Sebab Pemkab Buleleng kini mengelola tiga rumah sakit. Belum lagi kebutuhan dokter di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang bisa saja direkrut menjadi dokter.

Menurut Sutjidra, solusi yang paling masuk akal adalah menyiapkan beasiswa bagi dokter umum.

“Dokter umum yang mau cari spesialisasi, kami akan beri beasiswa. Syaratnya, mereka nanti harus kembali ke Buleleng.

Begitu lulus, kami siapkan kontrak kerja khusus. Saat ada lowongan CPNS, mereka yang paling pertama kami usulkan mengisi formasi itu,” kata Sutjidra.

Bila mengandalkan pola rekrutmen konvensional, Sutjidra tak yakin ada dokter spesialis yang mengajukan lamaran ke Buleleng.

Sebab dokter spesialis biasanya akan memilih melakukan praktik di rumah sakit rujukan regional, atau rumah sakit yang berada di wilayah ibu kota.

“Segera kami umumkan, spesialis apa saja yang kami butuhkan. Nanti kami siapkan alokasi anggaran untuk beasiswa. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan dokter di dua RS Pratama dan di RSUD,” tandasnya. 

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng menyiapkan beasiswa bagi para dokter umum fresh graduate.

Mereka akan diberikan beasiswa guna menempuh pendidikan spesialis. Pola itu diyakini menjadi solusi mengatasi kelangkaan pelamar dokter spesialis di Kabupaten Buleleng.

Saat ini Pemkab Buleleng masih membutuhkan formasi untuk dokter spesialis radiologi dan dokter spesialis THT.

Formasi itu sudah sempat dibuka pada rekrutmen CPNS belum lama ini, namun tak ada pelamar. Selain itu pemerintah masih membutuhkan minimal dua orang dokter spesialis anastesi.

Mereka akan ditugaskan di RS Pratama Giri Emas dan RS Pratama Tangguwisia. Belum lagi kebutuhan dokter spesialis konsultan guna menunjang pelayanan di RSUD Buleleng.

Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengatakan, kebutuhan dokter spesialis di Buleleng memang sangat besar.

Sebab Pemkab Buleleng kini mengelola tiga rumah sakit. Belum lagi kebutuhan dokter di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang bisa saja direkrut menjadi dokter.

Menurut Sutjidra, solusi yang paling masuk akal adalah menyiapkan beasiswa bagi dokter umum.

“Dokter umum yang mau cari spesialisasi, kami akan beri beasiswa. Syaratnya, mereka nanti harus kembali ke Buleleng.

Begitu lulus, kami siapkan kontrak kerja khusus. Saat ada lowongan CPNS, mereka yang paling pertama kami usulkan mengisi formasi itu,” kata Sutjidra.

Bila mengandalkan pola rekrutmen konvensional, Sutjidra tak yakin ada dokter spesialis yang mengajukan lamaran ke Buleleng.

Sebab dokter spesialis biasanya akan memilih melakukan praktik di rumah sakit rujukan regional, atau rumah sakit yang berada di wilayah ibu kota.

“Segera kami umumkan, spesialis apa saja yang kami butuhkan. Nanti kami siapkan alokasi anggaran untuk beasiswa. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan dokter di dua RS Pratama dan di RSUD,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/