28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:16 AM WIB

Siswa SMA Saraswasti Selat Kembali Kerauhan, Jro Mangku Sarankan…

AMLAPURA—Kesurupan masal kembali terjadi di SMA Saraswati Selat, di Dusun Bambang Biaung, Duda, Selat, Karangasem kemarin (26/10).

Sejumlah siswi menjerit sambil memegangi kepalanya. Ada juga yang lemas dan berteriak- teriak sehingga digotong rekan- rekannya.

Sontak kegaduhan terjadi di sekolah yang punya 400 orang siswa tersebut. Para guru langsung sibuk menangani anak asuhnya yang kesurupan.

Pihak sekolah juga langsung memanggil tokoh spiritual Jro Mangku Werdi asal Muncan untuk menangani 14 siswa dan siswi yang mengalami kerauhan atau kesurupan itu.

Sebagian besar adalah siswi perempuan. Tapi ada juga siswa yang kesurupan.  Di sekolah ini sempat terjadi beberapa kali kesurupan.

Sekolah pun menggelar ritual guru piduka dan mecaru manca. Selain itu pihak sekolah juga telah membuat pelinggih seperti apa yang diminta roh yang merasuki siswa saat kesurupan.

Sempat tenang beberapa minggu, tapi kembali terjadi. Kesurupan pertama kali terjadi di kelas XI IPS di bagian barat gedung utama sekolah di lantai I.

Ada dua siswa yang menjerit histeris dan ada yang tidak sadarkan diri. Selama ini Mangku Werdi yang memberi petunjuk dan masukan setiap kali terjadi kesurupan masal di sekolah tersebut.

“Untuk bangunan segede ini mestinya harus dilakukan pemelaspasan sebelum ditempati,” papar Mangku Werdi.

Sementara itu orang tua siswa juga mengaku prihatin akan kejadian yang menimpa sekolah tersebut. Di antaranya adalah I Made Lempah asal Dusun Abian Tiing, Desa Amerta Bhuana, Selat.

“Di rumah anak saya tidak pernah mengalami ini,” ujarnya. Dia mengaku ditelepon salah satu teman anaknya kalau sang anak kesurupan. 

AMLAPURA—Kesurupan masal kembali terjadi di SMA Saraswati Selat, di Dusun Bambang Biaung, Duda, Selat, Karangasem kemarin (26/10).

Sejumlah siswi menjerit sambil memegangi kepalanya. Ada juga yang lemas dan berteriak- teriak sehingga digotong rekan- rekannya.

Sontak kegaduhan terjadi di sekolah yang punya 400 orang siswa tersebut. Para guru langsung sibuk menangani anak asuhnya yang kesurupan.

Pihak sekolah juga langsung memanggil tokoh spiritual Jro Mangku Werdi asal Muncan untuk menangani 14 siswa dan siswi yang mengalami kerauhan atau kesurupan itu.

Sebagian besar adalah siswi perempuan. Tapi ada juga siswa yang kesurupan.  Di sekolah ini sempat terjadi beberapa kali kesurupan.

Sekolah pun menggelar ritual guru piduka dan mecaru manca. Selain itu pihak sekolah juga telah membuat pelinggih seperti apa yang diminta roh yang merasuki siswa saat kesurupan.

Sempat tenang beberapa minggu, tapi kembali terjadi. Kesurupan pertama kali terjadi di kelas XI IPS di bagian barat gedung utama sekolah di lantai I.

Ada dua siswa yang menjerit histeris dan ada yang tidak sadarkan diri. Selama ini Mangku Werdi yang memberi petunjuk dan masukan setiap kali terjadi kesurupan masal di sekolah tersebut.

“Untuk bangunan segede ini mestinya harus dilakukan pemelaspasan sebelum ditempati,” papar Mangku Werdi.

Sementara itu orang tua siswa juga mengaku prihatin akan kejadian yang menimpa sekolah tersebut. Di antaranya adalah I Made Lempah asal Dusun Abian Tiing, Desa Amerta Bhuana, Selat.

“Di rumah anak saya tidak pernah mengalami ini,” ujarnya. Dia mengaku ditelepon salah satu teman anaknya kalau sang anak kesurupan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/