31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:38 AM WIB

Terlahir Dari Keluarga Miskin, Mendadak Kritis Usai Mengeluh Sakit

Terlahir dari keluarga kurang mampu, kini beban penderitaan I Putu Juliantara bertambah.

Salah satu siswa di SMK Negeri Bebandem ini tiba-tiba ambruk dan kritis meski awalnya diakui sehat dan bugar.

 

I WAYAN PUTRA, Amlapura

 

Tak ada seorang pun yang mengetahui kapan datangnya sakit.

Demikian halnya seperti yang dialami I Putu Juliantara, 16.

Meski awalnya diakui keluarga sehat dan biasa-biasa saja, kini siswa SMKN 1 Bebandem mendadak ambruk dan kritis dengan hanya bisa terbaring lemah di atas bed  ruang Wijaya Kusuma Rumah Sakit Umum (RSU) Amlapura.

Dalam kondisi terbaring, tubuh pelajar yang terlahir dari keluarga miskin asal Dusun Teludug Desa Sibetan, Bebandem ini juga tampak kurus kering akibat sakit yang dideritanya.

Ditemani kedua orang tuanya, anak pertama pasangan suami istri (pasutri) Nengah Diasta dan Ni Made Dauh ini juga tampak tergolek dengan selang infus menancap di tangannya dan selang oksigen menancap di hidungnya.

Ditemui di ruang Wijaya Kusuma, orang tua Putu hanya bisa pasrah. Sebagai keluarga tidak mampu, ia hanya bisa pasrah dengan kondisi anaknya

Bahkan saat ditanya penyakit yang diderita anaknya, pasutri ini mengaku tidak pagan.  

“Kami tidak bisa apa-apa kecuali pasrah. Padahal sebelumnya dia baik-baik saja dan terakhir hanya sempat bilang mengeluh sakit. Hanya menurut dokter ada kelainan yakni ada cairan di otak,”ujar ayah Putu sedih.

Atas kondisi Juliantara yang kritis pun mengundang simpati dari Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi.

Ditemani Perbekel Sibetan di Wayan Beru, Sumardi menjenguk ke ruang perawatan Juliantara.

 “Kami berharap bisa ditangani dengan baik. Apalagi pasien ini dari keluarga kurang mampu  dan tidak ditanggung BPJS,” ujarnya berharap.

Terlahir dari keluarga kurang mampu, kini beban penderitaan I Putu Juliantara bertambah.

Salah satu siswa di SMK Negeri Bebandem ini tiba-tiba ambruk dan kritis meski awalnya diakui sehat dan bugar.

 

I WAYAN PUTRA, Amlapura

 

Tak ada seorang pun yang mengetahui kapan datangnya sakit.

Demikian halnya seperti yang dialami I Putu Juliantara, 16.

Meski awalnya diakui keluarga sehat dan biasa-biasa saja, kini siswa SMKN 1 Bebandem mendadak ambruk dan kritis dengan hanya bisa terbaring lemah di atas bed  ruang Wijaya Kusuma Rumah Sakit Umum (RSU) Amlapura.

Dalam kondisi terbaring, tubuh pelajar yang terlahir dari keluarga miskin asal Dusun Teludug Desa Sibetan, Bebandem ini juga tampak kurus kering akibat sakit yang dideritanya.

Ditemani kedua orang tuanya, anak pertama pasangan suami istri (pasutri) Nengah Diasta dan Ni Made Dauh ini juga tampak tergolek dengan selang infus menancap di tangannya dan selang oksigen menancap di hidungnya.

Ditemui di ruang Wijaya Kusuma, orang tua Putu hanya bisa pasrah. Sebagai keluarga tidak mampu, ia hanya bisa pasrah dengan kondisi anaknya

Bahkan saat ditanya penyakit yang diderita anaknya, pasutri ini mengaku tidak pagan.  

“Kami tidak bisa apa-apa kecuali pasrah. Padahal sebelumnya dia baik-baik saja dan terakhir hanya sempat bilang mengeluh sakit. Hanya menurut dokter ada kelainan yakni ada cairan di otak,”ujar ayah Putu sedih.

Atas kondisi Juliantara yang kritis pun mengundang simpati dari Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi.

Ditemani Perbekel Sibetan di Wayan Beru, Sumardi menjenguk ke ruang perawatan Juliantara.

 “Kami berharap bisa ditangani dengan baik. Apalagi pasien ini dari keluarga kurang mampu  dan tidak ditanggung BPJS,” ujarnya berharap.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/