29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:31 AM WIB

Kerapatan Sensos Gempa Kurang, Bangun 2 Shelter Seismic di Karangasem

AMLAPURA – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar berencana membangun dua shelter seismic, salah satunya di Kabupaten Karangasem.

Ada dua lokasi yang menjadi tempat pemasangan sensor seismic tersebut. Di antaranya wilayah selatan yaitu seputaran Kecamatan Sidemen dan di kawasan utara yaitu di wilayah  Munti Gunung, Kecamatan Kubu.

Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo saat melaksanakan audiensi terkait rencana tersebut dengan Bupati Karangasem, I Gede Dana menjelaskan,

dipilihnya Kabupaten Karangasem karena kerapatan sensor gempa masih dinilai kekurangan sensor gempa.

Dengan dibangunnya shelter seismik sebagai tempat sensor gempa ini, nantinya akan mengcover sumber gempa dari sesar di Selat Lombok,

dan juga sumber gempa yang ada di utara di antaranya Bali dan Lombok, serta beberapa sumber gempa yang ada di Pulau Bali dan Karangasem khususnya.

“Tahun 2021 Kabupaten Karangasem mendapatkan bantuan pemasangan alat pendeteksi gempa seperti alat sensor seismograf dari BMKG.

Oleh karena itu kami lakukan permohonan bantuan izin pinjam pakai lahan untuk pembangunan shelter seismik ini seluas satu are,” kata Agus Wahyu Raharjo didampingi Koordinator Bidang Data dan Informasi, Iman Fatchurochman.

BMKG sendiri telah memasang sebanyak 10 unit sensor gempa yang tersebar di beberapa kabupaten, dengan penambahan sebanyak 2 sensor tersebut pada tahun 2021 ini maka total sensor yang terpasang menjadi 12 sensor gempa.

Selain itu pihaknya juga telah memasang 50 unit alat untuk mengukur tingkat guncangan gempa atau disebut dengan Intensimeter di Bali, dimana sebanyak peralatan diantaranya terpasang diwilayah Kabupaten Karangasem. 

AMLAPURA – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar berencana membangun dua shelter seismic, salah satunya di Kabupaten Karangasem.

Ada dua lokasi yang menjadi tempat pemasangan sensor seismic tersebut. Di antaranya wilayah selatan yaitu seputaran Kecamatan Sidemen dan di kawasan utara yaitu di wilayah  Munti Gunung, Kecamatan Kubu.

Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo saat melaksanakan audiensi terkait rencana tersebut dengan Bupati Karangasem, I Gede Dana menjelaskan,

dipilihnya Kabupaten Karangasem karena kerapatan sensor gempa masih dinilai kekurangan sensor gempa.

Dengan dibangunnya shelter seismik sebagai tempat sensor gempa ini, nantinya akan mengcover sumber gempa dari sesar di Selat Lombok,

dan juga sumber gempa yang ada di utara di antaranya Bali dan Lombok, serta beberapa sumber gempa yang ada di Pulau Bali dan Karangasem khususnya.

“Tahun 2021 Kabupaten Karangasem mendapatkan bantuan pemasangan alat pendeteksi gempa seperti alat sensor seismograf dari BMKG.

Oleh karena itu kami lakukan permohonan bantuan izin pinjam pakai lahan untuk pembangunan shelter seismik ini seluas satu are,” kata Agus Wahyu Raharjo didampingi Koordinator Bidang Data dan Informasi, Iman Fatchurochman.

BMKG sendiri telah memasang sebanyak 10 unit sensor gempa yang tersebar di beberapa kabupaten, dengan penambahan sebanyak 2 sensor tersebut pada tahun 2021 ini maka total sensor yang terpasang menjadi 12 sensor gempa.

Selain itu pihaknya juga telah memasang 50 unit alat untuk mengukur tingkat guncangan gempa atau disebut dengan Intensimeter di Bali, dimana sebanyak peralatan diantaranya terpasang diwilayah Kabupaten Karangasem. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/