26.1 C
Jakarta
12 Desember 2024, 3:20 AM WIB

VIRAL! Kritik Habis PPKM, Ini Pesan KINGOFBARBAR1BALI Untuk Penguasa

DENPASAR – Usai Presiden Jokowi melontarkan kritik terkait tidak efektifnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), masyarakat mulai berani terang-terangan bersuara.

Melalui berbagai plafform media sosial, masyarakat balik menyerang kebijakan PPKM yang dianggap mematikan perekonomian masyarakat.

Salah satunya pemilik akun Instagram @dodechannel yang memiliki followers 228K dengan nama panggilan KINGOFBARBAR1BALI.

Yang menarik, bukan hanya menulis kritik melalui statusnya di media social, sang influencer juga turun ke jalan seorang diri.

Dengan memegang mik, tepat dibawah traffic light, Dode menyuarkan isi hati rakyat kecil yang terbelunggu karena kebijakan PPKM.

“Masker oke, PSBB, PPKM juga oke lah. Kita menghargai apa yg menjadi kebijakan. Tapi masukan dn keluhan masyarakat di masa pandemi juga harus diperhitungkan,” ujar @dodechannel.

Lantas dia mengritik kebijakan pemerintah yang meminta masyarakat untuk terus berinovasi di tengah pandemic yang belum berakhir.

“Penguasa mengatakan “jangan mengeluh, pandemi kalian harus berinovasi” . Iya Pak, semua yg dirumahkan dn di PHK sudah berinovasi,

tapi kenapa Bapak batasi dengan penerapan jam malam? Dipersempit menjadi jam 8 malam ? Katanya mengurangi penyeberan covid, LANTAS ENTE SUAP SUAPAN 1 SENDOK RAME RAME?,” sentilnya.

Dia pun bertanya, apakah virus corona baru menyerang pada malam hari sehingga aktivitas masyarakat dibatasi pada pukul 20.00 ke atas.

“Ko kira virus datang nya cuma malam saja he? Pagi tidak adakah? Kasian yg berinovasi yg bapak bilang, untuk usaha angkringan, buka jam 6 tutup jam 8.

Itupun kalau apes pas lagi tutup malah di bentak disuruh buru buru sama oknum aparat, sabar pak. Kami tau Bapak jalankan tugas, tapi beri sedikit rasa menghormati dn menghimbau dengan baik.

Jangan sampai ada lagi kasus orang makan disuruh pakai masker lalu dihantam dari samping seperti yg terjadi di Kupang,” sindirnya.

“JANGAN SAMPAI ADALAGI GAPAKE MASKER DENDA 100K, bukan kami ga nurut pak, kami kadang buru buru manusia tidak luput dari rasa LUPA yg sangat MANUSIAWI. Bayar denda masker trus uanganya kemana pak ?” imbuhnya.

Dia pun meminta agar ada anggaran yang disisihkan untuk beli masker dan dibagikan ke masyarakat. Terutama kepada pelanggar prokes. Bukan dengan menjatuhkan denda.

“Kenapa ga Bapak sisihkan sebagian anggaran untuk beli masker bagi yg lupa, cukup diperingatkan dn diberi masker,” tandasnya.

Intinya, boleh ada penindakan asal ada win-win solution. Karena sebuah kebijakan bakal sulit diterapkan ketika tidak ada solusi yang diberikan oleh pemerintah.

“Saya tau semua pemimpin kewalahan menghadapi covid ini Pak, tapi paling engga beri lah WIN WIN SOLUTION. Jangan anda WIN WITHOUT SOLUTION.

Khususnya krama Bali pak, Bali mati suri, pariwisata masuk ruang tidur. Mereka berusaha, bahkan ada yg gabisa bayar SPP anak nya sekolah pak.

Tolong pak, rakyat menjerit. Ga semua orang mampu bertahan dalam keadaan tanpa pemasukkan yg sesuai kebutuhan minimal mereka pak,” tandasnya.

Terakhir, dia meminta penguasa tidak sekadar rajin memberikan imbauan, tanpa mengedukasi masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.

Pasalnya, ada anggapan masih tingginya kasus covid-19 di Bali karena minimnya edukasi kepada masyarakat akan bahaya covid-19.

“Dan yg paling penting pak, edukasi masyarakat pak, dsni bapak cuma kasi himbauan terus yg agak mencekik. Bapak harus bangun kepercayaan masyarakat terhadap Bapak sendiri.

Sekarang tidak ada lagi yg percaya dn bisa dipercaya kepada Bapak. Beri sesuatu yg mampu meringankan beban kami, tidak dalam bentuk materi melainkan kebijakan yg tepat sasaran dan efektif,” paparnya.

Di akhir statusnya, dia menyentil Gubernur Koster. “Berhenti mabuk pakyan, arak sudah habis. Itu pesan saya dari masyarakat yg sedang berjuang,” pungkasnya.

DENPASAR – Usai Presiden Jokowi melontarkan kritik terkait tidak efektifnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), masyarakat mulai berani terang-terangan bersuara.

Melalui berbagai plafform media sosial, masyarakat balik menyerang kebijakan PPKM yang dianggap mematikan perekonomian masyarakat.

Salah satunya pemilik akun Instagram @dodechannel yang memiliki followers 228K dengan nama panggilan KINGOFBARBAR1BALI.

Yang menarik, bukan hanya menulis kritik melalui statusnya di media social, sang influencer juga turun ke jalan seorang diri.

Dengan memegang mik, tepat dibawah traffic light, Dode menyuarkan isi hati rakyat kecil yang terbelunggu karena kebijakan PPKM.

“Masker oke, PSBB, PPKM juga oke lah. Kita menghargai apa yg menjadi kebijakan. Tapi masukan dn keluhan masyarakat di masa pandemi juga harus diperhitungkan,” ujar @dodechannel.

Lantas dia mengritik kebijakan pemerintah yang meminta masyarakat untuk terus berinovasi di tengah pandemic yang belum berakhir.

“Penguasa mengatakan “jangan mengeluh, pandemi kalian harus berinovasi” . Iya Pak, semua yg dirumahkan dn di PHK sudah berinovasi,

tapi kenapa Bapak batasi dengan penerapan jam malam? Dipersempit menjadi jam 8 malam ? Katanya mengurangi penyeberan covid, LANTAS ENTE SUAP SUAPAN 1 SENDOK RAME RAME?,” sentilnya.

Dia pun bertanya, apakah virus corona baru menyerang pada malam hari sehingga aktivitas masyarakat dibatasi pada pukul 20.00 ke atas.

“Ko kira virus datang nya cuma malam saja he? Pagi tidak adakah? Kasian yg berinovasi yg bapak bilang, untuk usaha angkringan, buka jam 6 tutup jam 8.

Itupun kalau apes pas lagi tutup malah di bentak disuruh buru buru sama oknum aparat, sabar pak. Kami tau Bapak jalankan tugas, tapi beri sedikit rasa menghormati dn menghimbau dengan baik.

Jangan sampai ada lagi kasus orang makan disuruh pakai masker lalu dihantam dari samping seperti yg terjadi di Kupang,” sindirnya.

“JANGAN SAMPAI ADALAGI GAPAKE MASKER DENDA 100K, bukan kami ga nurut pak, kami kadang buru buru manusia tidak luput dari rasa LUPA yg sangat MANUSIAWI. Bayar denda masker trus uanganya kemana pak ?” imbuhnya.

Dia pun meminta agar ada anggaran yang disisihkan untuk beli masker dan dibagikan ke masyarakat. Terutama kepada pelanggar prokes. Bukan dengan menjatuhkan denda.

“Kenapa ga Bapak sisihkan sebagian anggaran untuk beli masker bagi yg lupa, cukup diperingatkan dn diberi masker,” tandasnya.

Intinya, boleh ada penindakan asal ada win-win solution. Karena sebuah kebijakan bakal sulit diterapkan ketika tidak ada solusi yang diberikan oleh pemerintah.

“Saya tau semua pemimpin kewalahan menghadapi covid ini Pak, tapi paling engga beri lah WIN WIN SOLUTION. Jangan anda WIN WITHOUT SOLUTION.

Khususnya krama Bali pak, Bali mati suri, pariwisata masuk ruang tidur. Mereka berusaha, bahkan ada yg gabisa bayar SPP anak nya sekolah pak.

Tolong pak, rakyat menjerit. Ga semua orang mampu bertahan dalam keadaan tanpa pemasukkan yg sesuai kebutuhan minimal mereka pak,” tandasnya.

Terakhir, dia meminta penguasa tidak sekadar rajin memberikan imbauan, tanpa mengedukasi masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.

Pasalnya, ada anggapan masih tingginya kasus covid-19 di Bali karena minimnya edukasi kepada masyarakat akan bahaya covid-19.

“Dan yg paling penting pak, edukasi masyarakat pak, dsni bapak cuma kasi himbauan terus yg agak mencekik. Bapak harus bangun kepercayaan masyarakat terhadap Bapak sendiri.

Sekarang tidak ada lagi yg percaya dn bisa dipercaya kepada Bapak. Beri sesuatu yg mampu meringankan beban kami, tidak dalam bentuk materi melainkan kebijakan yg tepat sasaran dan efektif,” paparnya.

Di akhir statusnya, dia menyentil Gubernur Koster. “Berhenti mabuk pakyan, arak sudah habis. Itu pesan saya dari masyarakat yg sedang berjuang,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/