29.3 C
Jakarta
15 Januari 2025, 11:04 AM WIB

Dihajar Ombak Pasang, Ini Dampak yang Dialami Warga Pesisir Jembrana

NEGARA – Warga pesisir selatan Jembrana, dibuat panik dengan ombak besar yang datang secara mendadak Minggu (31/1) malam lalu.

Selama lebih dari 2 jam, gempuran ombak besar menyebabkan banjir rob di pesisir pantai dan menimbulkan sejumlah kerusakan di pemukiman tempat usaha warga pesisir selatan Jembrana.

Ombak besar terjadi merata hampir di seluruh pantai selatan Jembrana. Seperti di Pantai Pebuahan, Negara.

Karena ombak besar yang datang secara tiba-tiba pada Minggu malam sekitar pukul 11.30 wita, membuat perahu nelayan yang parkir di tepi pantai terdorong hingga ke pantai.

Sejumlah rumah warga yang sudah rusak karena abrasi, karena ombak besar tersebut semakin hancur.

Kondisi serupa terjadi di Pantai Pengambengan, Negara.

Perahu nelayan yang berada di pesisir pantai banyak yang terseret arus. Bahkan ombak besar yang terjadi menyebabkan banjir rob hingga menenggelamkan tanah kosong yang digunakan untuk menambatkan perahu.

“Ombaknya besar sekali, air laut masih menggenangi tanah kosong,” ujar Naf’an, warga Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan.

Tingginya air laut yang naik ke darat hingga merendam warung makan lesehan warga setinggi lutut orang dewasa.

Karena ombak besar tersebut, warga yang tinggal di pesisir pantai siaga untuk mengantisipasi ombak lebih besar datang lagi.

Akibat ombak besar tersebut, tempat konservasi penyu di Desa Perancak juga mengalami kerusakan.

Menurut koordinator kelompok pelestari penyu Kurma Asih Desa Perancak Wayan Anom Astika Jaya, ombak besar yang menerjang pesisir Desa Perancak, membuat banjir rob yang sampai memasuki halaman tempat usahanya.

Beberapa bagian dari areal Kurma Asih mengalami kerusakan, seperti jineng, tempat duduk, papan informasi juga rusak.

Bahkan Senderan pantai di beberapa titik juga jebol akibat hantaman ombak. Menurutnya, ombak besar yang berlangsung selama hampir 2 jam merupakan ombak terbesar

yang pernah terjadi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. ”Paling parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.

 

NEGARA – Warga pesisir selatan Jembrana, dibuat panik dengan ombak besar yang datang secara mendadak Minggu (31/1) malam lalu.

Selama lebih dari 2 jam, gempuran ombak besar menyebabkan banjir rob di pesisir pantai dan menimbulkan sejumlah kerusakan di pemukiman tempat usaha warga pesisir selatan Jembrana.

Ombak besar terjadi merata hampir di seluruh pantai selatan Jembrana. Seperti di Pantai Pebuahan, Negara.

Karena ombak besar yang datang secara tiba-tiba pada Minggu malam sekitar pukul 11.30 wita, membuat perahu nelayan yang parkir di tepi pantai terdorong hingga ke pantai.

Sejumlah rumah warga yang sudah rusak karena abrasi, karena ombak besar tersebut semakin hancur.

Kondisi serupa terjadi di Pantai Pengambengan, Negara.

Perahu nelayan yang berada di pesisir pantai banyak yang terseret arus. Bahkan ombak besar yang terjadi menyebabkan banjir rob hingga menenggelamkan tanah kosong yang digunakan untuk menambatkan perahu.

“Ombaknya besar sekali, air laut masih menggenangi tanah kosong,” ujar Naf’an, warga Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan.

Tingginya air laut yang naik ke darat hingga merendam warung makan lesehan warga setinggi lutut orang dewasa.

Karena ombak besar tersebut, warga yang tinggal di pesisir pantai siaga untuk mengantisipasi ombak lebih besar datang lagi.

Akibat ombak besar tersebut, tempat konservasi penyu di Desa Perancak juga mengalami kerusakan.

Menurut koordinator kelompok pelestari penyu Kurma Asih Desa Perancak Wayan Anom Astika Jaya, ombak besar yang menerjang pesisir Desa Perancak, membuat banjir rob yang sampai memasuki halaman tempat usahanya.

Beberapa bagian dari areal Kurma Asih mengalami kerusakan, seperti jineng, tempat duduk, papan informasi juga rusak.

Bahkan Senderan pantai di beberapa titik juga jebol akibat hantaman ombak. Menurutnya, ombak besar yang berlangsung selama hampir 2 jam merupakan ombak terbesar

yang pernah terjadi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. ”Paling parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/