DENPASAR – Tenaga kesehatan terkena virus corona karena melayani pasien kembali terjadi di Bali.
Kini RS Puri Raharja yang beralamat di Jalan WR Supratman, Denpasar harus menutup Unit Gawat Darurat (UGD) karena 7 tenaga kesehatannya terpapar Covid-19.
Rinciannya empat perawat dan tiga dokter umum. Manager Pemasaran RS Puri Raharja I Gusti Nyoman Tongki Adiyono membenarkan pengumuman yang beredar UGD ditutup sementara sampai 5 Juli mendatang.
Tongki Adiyono belum bisa memastikan kapan UGD RS Puri Raharja akan dibuka karena menunggu hasil swab para dokter dan perawat yang sedang dikarantina mandiri.
Jumlah dokter yang bertugas di UGD RS Puri Raharja ada sembilan dan 17 perawat termasuk 7 orang yang terpapar corona.
“Kami melakukan penutupan UGD karena ada yang terpapar. Jadi, sementera mensterilkan ruangan dan tenaga kesehatan kami lakukan swab.
Setelah di swab mereka tidak bisa bekerja. Untuk pelayanan lain bisa berjalan seperti biasa pelayanan melahirkan dan layanan poliklinik di luar UGD masih berjalan seperti biasa,” ucapnya.
Penularan virus corona itu dicurigai dari pasien masuk UGD pada 8 Juni. Namun, karena ada aturan discreening dulu sebelum mendapat pelayanan di UGD ternyata yang bersangkutan dicurigai terkena corona.
Pihak RS Puri Raharja merujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19, sayangnya saat itu semua RS rujukan penuh maka pasien tersebut dirawat sehari di ruangan khusus.
Tenaga kesehatan yang positif Covid-19 saat ini ada dirawat di rumah sakit berjumlah empat orang dan tiga orang di tempat karantina karena tidak ada gejala.
“Ada gejala batuk pilek dan panas dan ada tanpa gejala tidak ada penyakit penyerta. Ada yang dengan gejala dirawat di RS PTN, RS Bali Mandara dan RS Sanglah, yang tanpa gejala di karantina di Ibis (Hotel) dan Bapelkes ada satu yang sudah boleh pulang,” ucapnya.