DENPASAR – Kasus positif yang didignosis Covid-19 di Bali berdasar laporan Satgas Penanganan Covid-19 memang menunjukkan adanya penurunan.
Baik kasus positif maupun jumlah kematian. Lalu apakah ini dapat disimpulkan Bali sudah masuk dalam fase penurunan?
Semua tentu berharap iya. Namun, kemungkinan lain juga bisa terjadi sebagaimana ulasan epidemiologi Universitas Udayana, I Made Ady Wirawan.
“Kalau lihat dari data yang terpublikasi, kita memang melihat penurunan kasus harian. Dan dari kurva epidemi hingga saat ini bisa terlihat puncak kasus terakhir
adalah minggu awal hingga pertengahan September, dengan jumlah kasus harian 150-160 kasus,” ujar Ady Wirawan kepada Radarbali.Id, Senin (2/11).
Dalam catatannya, situasi tersebut mulai mereda dalam 3 minggu terakhir, dengan rata-rata angka reproduksi efektif mingguan berkisar 0,90 – 0,92 dalam 2 minggu terakhir.
Bila menggunakan indikator WHO untuk memantau pandemi, yaitu Re < 1,0 dalam 2 minggu terakhir, maka salah satu indikator ini sudah terpenuhi.
Tapi, data Re dianggap akurat kalau jumlah test memadai (1/1000 penduduk per minggu), dan proporsi test positive <5%).
“Untuk jumlah tes Bali mungkin sudah bisa mendekati 1 per 1.000 penduduk per minggu di akhir-akhir bulan ini, tapi proporsi test positif masih berkisar 14-17 persen. Jadi masih mengkhawatirkan,” sebutnya.
Lebih dirinci lagi, dalam 3 minggu terakhir rata-rata jumlah kasus harian juga masih berkisar 70-90 kasus per hari.
Baru mulai menunjukkan kearah penurunan setidaknya 50 persen dari rata-rata jumlah kasus saat puncak kasus terakhir yaitu 153 kasus per hari.
“Trendnya sudah bagus, tapi kita di Bali belum terlihat menyelesaikan gelombang pertama, mesti bersabar lagi,” wanti-wantinya.
Melihat kunjungan wisatawan saat libur panjang, hal ini berpotensi memperpanjang gelombang ini,
karena tiap ada tren penurunan kasus, kemudian ada libur panjang, jumlah kasus bertambah lagi dalam 1-2 minggu setelahnya. “Mudah-mudahhan ini tidak terjadi,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi memang mengakui ada penurunan kasus pada bulan Oktober ini.
“Memang minggu ini trendnya sudah menurun, padahal tracing dan testing sudah meningkat. Semoga ini pertanda baik.
Asalkan semua disiplin menerapkan prokes, maka kasus akan cenderung menurun,” sebut dr Ketut Suarjaya.
Suarjaya pun mengajak agar masyarakat dan Satgas Penanganan Covid 19 untuk terus berjuangan. “Semoga semakin baik. Mohon terus berjuang,” pungkasnya. (