RadarBali.com – Jumat (1/12) sore kemarin, ruangan cempaka nomor 301 RSU Sanglah mendadak ramai. Pengunjung pasien terlihat menjenguk seorang gadis kecil yang tengah terbaring sakit.
Dia adalah Nur Aisyah, 10, asal desa Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bocah ini didiagnosis menderita eritroderma (kelainan kulit) bersisik.
Seluruh bagian tubuh bocah ini bersisik dan berwarna kehitaman. Menurut Yus Mulyati, ibu kandung dari Nur Aisyah, awalnya putrinya tidak mengidap penyakit kulit bersisik.
Kulitnya bersih dengan badan sedikit kurus tapi berisi. Berbeda jauh dari apa yang diderita saat ini. Penyakit ini muncul dari benjolan kecil di belakang telinga kiri.
Lalu, timbul benjolan diseluruh tubuh hingga kondisinya tak karuan dan mengalami kulit bersisik. “Tak tahu pasti apa penyebab penyakit ini, tetapi seingat saya Aisyah dulu suka jajan sembarangan.
Snack maupun minuman berwarna menjadi favorit Aisyah. Nama anak jika dilarang, terus menentang,” ujar perempuan yang akrab disapa Ati.
Diungkapkan Ati, buah hatinya sewaktu kecil juga mengalami bibir sumbing dan sempat melakukan operasi. Untuk penyakit eritroderma dialaminya awal Januari 2017.
Aisyah sempat mendapat perawatan medis di RSUD Bima lalu dirujuk kemabali ke RSUD Mataram.
Kemudian dirujuk kembali ke RS Sanglah Denpasar karena saat itu dalam kondisi penyakit yang cukup parah dan tidak ada alat kesehatan yang lengkap untuk penyembuhan penyakit Aisyah.
Kondisinya sempat membaik dan sembuh dari penyakit tersebut. Namun di bulan Oktober 2017, penyakit eritroderma bertambah parah.
Bahkan, Aisyah kemudian mengalami demam tinggi sehingga membuat sekujur tubuhnya menghitam dan bersisik.
Selanjutnya kondisi berat badan semakin kurus dan kulit ari seluruh tubuhnya mulai mengelupas. Penyakit yang diderita Aisyah bukan dari faktor keturunan atau bawaan sejak lahir.
Namun dokter menduga penyakit yang diderita Aisyah karena faktor makanan dan pola hidup yang tidak sehat.
“Mudah-mudahan Aisyah cepat diberikan kesembuhan oleh yang diatas. Proses pengobatan penyakitnya di RS Sanglah dapat berjalan lancar,” harap sang ibu