DENPASAR – Annual meeting atau rapat tahunan negara-negara anggota International Monetary Fund (IMF) – World Bank di Nusa Dua, Badung, tinggal dua bulan lagi.
Namun, sampai saat ini 15.000 delegasi dari 189 negara yang dijadwalkan mengikuti acara belum mengonfirmasi waktu kedatangan ke Bali.
Konfirmasi kedatangan ini penting guna mengatur lalulintas penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Terutama penerbangan komersial agar tidak terganggu.
“Untuk pengaturan masih dalam pembahasan regulator atau Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan panitia nasional.
Kami juga masih menunggu konfirmasi jadwal delegasi peserta IMF – World Bank. Nanti saya sampaikan kalau sudah
ada skenario final,” ujar Kepala Humas PT Angkasa Pura I (PAP I) Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim kepada Jawa Pos Radar Bali.
Meski demikian, waktu pengaturan jadwal penerbangan tidak membutuhkan waktu lama. Setelah ada konfirmasi waktu delegasi datang ke Bali, delegasi menggunakan pesawat apa, maka jadwal penerbangan bisa secepatnya disusun.
Arie memastikan segala persiapan menyambut hajatan akbar tersebut terus dilakukan. Perluasan apron atau tempat parkir pesawat di pantai ditarget 31 Agustus 2018 sudah selesai.
Yang menarik adalah skenario menggunakan bandara lain di sekitar Bali. Menurut Arie, Bandara Juanda di Surabaya,
Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Bandara Adi Sumarmo di Solo, juga dipersiapkan sebagai antisipasi alternatif untuk parkir pesawat delegasi.
“Sebab tidak kami pungkiri kapasitas apron Bandara Ngurah Rai terbatas. Kami akan bisa bicara banyak kalau konfigurasi data-data kedatangan delegasi sudah kami dapat,” tukasnya.