28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:03 AM WIB

Panggil Mahasiswi Bawa Poster Selangkangan, Duh Jawaban Rektor Unud…

DENPASAR – Sempat heboh di media sosial karena mahasiswi Universitas Udayana (Unud) membawa poster bertuliskan

“Selangkanganku Bukan Milik Negara, Tolak RKHUP” saat aksi damai #BaliTidakDiam, pihak rektorat langsung memanggi mahasiswi tersebut.

Pemanggilan sang mahasiswi sempat menjadi buah bibir dikalangan mahasiswa dan aktivis karena dianggap sebagai bentuk intimidasi dan pengengkangan terhadap kebebasan pendapat.

Pemanggilan tersebut memang benar adanya. Hanya saja pihak rektorat melalui Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) langsung membantah jika hal tersebut dianggap sebagai intimidasi yang dilakukan pihaknya.

“Itu kan anak-anak saya. Kami kan orang tuanya. Hanya untuk mengklarifikasi saja. Sebagai orang tua terhadap anaknya.

Tanya, dan itu hal yang biasa. Saling mengingatkan dan saling menjaga,” ujar Prof Raka Sudewi saat dikonfirmasi radarbali.id.

Itu bukan bentuk intimidasi? “Bukan intimidasi. Tanya aja ke mahasiswa tersebut, apakah ada intimidasi? itu karena rasa sayang kami, kepedulian kami terhadap anak-anak kami,” jawabnya.

“Kalau kami tidak peduli, biarin aja. Kan gitu toh. Tidak ada intimasi, kasih sayang kepada anaknya,” lanjutnya.

Prof Raka Sudewi menegaskan kembali, pemanggilan terhadap mahasiswi Fakultas Fisip Udayana angkatan 2019 yang dirahasiakan namanya tersebut hanya bentu klarifikasi.

“Kami hanya ingin klarifikasi. Dari mana dapat poster itu? jaga etika,” tegasnya.  Pihaknya juga menyebut tidak ada pelarangan jika mahasiswanya hendak melakukan demontrasi.

Hanya memang pihaknya meminta agar dilakukan koordinasi. “Tidak ada (larang aksi). Hanya jangan meninggalkan waktu kuliah.

Kami sebagai orang tuanya kan seharusnya tahu, kalau waktu kuliah mereka ada dimana, itu saja,” tutupnya.

DENPASAR – Sempat heboh di media sosial karena mahasiswi Universitas Udayana (Unud) membawa poster bertuliskan

“Selangkanganku Bukan Milik Negara, Tolak RKHUP” saat aksi damai #BaliTidakDiam, pihak rektorat langsung memanggi mahasiswi tersebut.

Pemanggilan sang mahasiswi sempat menjadi buah bibir dikalangan mahasiswa dan aktivis karena dianggap sebagai bentuk intimidasi dan pengengkangan terhadap kebebasan pendapat.

Pemanggilan tersebut memang benar adanya. Hanya saja pihak rektorat melalui Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) langsung membantah jika hal tersebut dianggap sebagai intimidasi yang dilakukan pihaknya.

“Itu kan anak-anak saya. Kami kan orang tuanya. Hanya untuk mengklarifikasi saja. Sebagai orang tua terhadap anaknya.

Tanya, dan itu hal yang biasa. Saling mengingatkan dan saling menjaga,” ujar Prof Raka Sudewi saat dikonfirmasi radarbali.id.

Itu bukan bentuk intimidasi? “Bukan intimidasi. Tanya aja ke mahasiswa tersebut, apakah ada intimidasi? itu karena rasa sayang kami, kepedulian kami terhadap anak-anak kami,” jawabnya.

“Kalau kami tidak peduli, biarin aja. Kan gitu toh. Tidak ada intimasi, kasih sayang kepada anaknya,” lanjutnya.

Prof Raka Sudewi menegaskan kembali, pemanggilan terhadap mahasiswi Fakultas Fisip Udayana angkatan 2019 yang dirahasiakan namanya tersebut hanya bentu klarifikasi.

“Kami hanya ingin klarifikasi. Dari mana dapat poster itu? jaga etika,” tegasnya.  Pihaknya juga menyebut tidak ada pelarangan jika mahasiswanya hendak melakukan demontrasi.

Hanya memang pihaknya meminta agar dilakukan koordinasi. “Tidak ada (larang aksi). Hanya jangan meninggalkan waktu kuliah.

Kami sebagai orang tuanya kan seharusnya tahu, kalau waktu kuliah mereka ada dimana, itu saja,” tutupnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/