DENPASAR – Kabar mengejutkan datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud resmi mengikat kerjasama dengan TNI dalam pengenalan lingkungan sekolah.
Dengan kerjasama ini, Kemendikbud mempersilakan personel TNI masuk ruang kelas di seluruh Indonesia untuk menanamkan pendidikan karakter, terhitung mulai tahun ajaran baru ini.
Program pengenalan lingkungan sekolah tersebut efektif berlaku di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), serta sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
“Secara resmi kami belum terima suratnya (Kemendikbud),” ujar Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Drs I Wayan Gunawan, saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali pada Kamis (4/7).
Yang jelas, program tersebut jauh berbeda dengan program yang dirancang Dinas Pendidikan Kota Denpasar.
“Untuk MOS (Masa Orientasi Siswa), kami mencoba mengkemas dengan program berkarakter dan kreatif,” jelas Gunawan.
Pihaknya pun sudah merancang beberapa program MOS yang akan dilaksanakan setelah tanggal 15 Juli 2019 ini. Programnya tersebut dikemas dengan budaya lokal.
Selain itu juga dikemas dengan menyangkut permasalahan nasional, seperti narkoba, lalu lintas, anti korupsi dan penggunaan gadget yang benar.
“Juga tak kalah penting terkait kepedulian terhadap lingkungan,” tuturnya. Lalu bagaimana jika program TNI masuk sekolah itu turun?
“Tentu kami siap melakukan. Tapi kan sampai hari ini dasar hukumnya belum ada. Kami juga belum menerima suratnya,” pungkasnya.