DENPASAR– Setelah tertunda tiga tahun akibat dampak pandemi Covid-19, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Bali ke-29 tahun 2022 akhirnya kembali diperlombakan secara luring.
Kali ini Kota Denpasar didaulat mendapat giliran selaku tuan rumah. Mengusung tema, Penguatan Moderasi Beragama melalui MTQ XXIX Perekat Pasemetonan Wujudkan Umat Rukun, Indonesia Maju, ajang seleksi kafilah berbakat ini digelar di Gedung Kesenian Dharma Negara Alaya, Denpasar, Ahad – Senin (3-4/7).
Ketua panitia MTQ tingkat Provinsi Bali, H. Ismoyo Sumarlan, dalam laporannya menyebutkan, kafilah atau peserta dalam lomba berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Bali. “Setelah vakum tiga tahun karena pandemi, MTQ tingkat provinsi kali ini diikuti 254 peserta dari seluruh kabupaten dan kota di Bali,” H Ismoyo Sumarlan.
Rinciannya, Kabupaten mengutus kafilah terbanyak yakni 36 peserta, Jembrana (34 Peserta) Tabanan (32 Peserta) Gianyar (16 Peserta) Klungkung (26 Peserta) Bangli (15 Peserta) Karangsasem (30 Peserta) Buleleng (34 Peserta) Kota Denpasar (32 Peserta).
Disebutkan Ismoyo, enam lomba yakni, Tilawah Al Qur’an, Tahfidz Al Qur’an, Fahmil Al Qur’an, Syarhil Al Qur’an, Khot Al Qur’an dan Karya tulis ilmiah Al Qur’an. “Pemenang dalam lomba nantinya mewakili Provinsi Bali untuk mengikuti MTQ tingkat nasional pada bulan Oktober 2022 di Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Pihaknya optimistis, kafilah terbaik yang akan diutus ke MTQ nasional nanti tetap dapat mendulang piala sebagaimana perhelatan MTQ sebelumnya. “Bali sudah punya prestasi di kancah MTQ nasional, insyaAllah tahun ini tetap membawa pulang medali,” harap Ismoyo.
Sementara itu, sambutan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali diwakili Kabag Tata Usaha (TU), H Arjiman, pada pokoknya mengatakan, MTQ ke-29 tingkat Provinsi Bali merupakan momentum yang tepat untuk menyampaikan pesan moral Islam.
Yakni di dalam mendukung program pemerintah pada sisi penguatan kerukunan umat beragama melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai moderasi beragama yang akan menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis. “Umat yang damai dan toleran untuk mewujudkan Indonesia maju dan Bali kuat akan budayanya,” katanya.
Menurutnya, dalam agama Islam, MTQ merupakan cara yang tepat dalam membentuk generasi yang memahami Islam secara konferehensif. Oleh karena itu, atas nama pribadi dan kedinasan dirinya memohon dukungan dan peran Pemerintah Provinsi Bali dalam mensukseskan kegiatan MTQ yang pelaksanaanya berjenjang hingga tingkat Nasional. “Semoga kegiatan ini memberikan manfaat untuk Bali didalam mewujudkan daerah Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” harapnya pula. (feb/rid)