25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:45 AM WIB

Jembrana Mulai Dilanda Kekeringan

NEGARA-Dampak musim kemarau mulai dirasakan masyarakat Jembrana. Bahkan, sejumlah warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Informasi yang dihimpun koran ini, kekurangan air bersih sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Seperti di Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Sejumlah warga di Banjar ini mengalami kekurangan air bersih karena mata air dari hutan sebelah utara desa sudah tidak mengalirkan air.

Padahal selama ini warga mengandalkan air dari sumber mata air yang dialirkan dengan cara gravitasi melalui pipa paralon ke sejumlah perumahan warga.

Salah satu warga, Nyoman Deleng, ditemui, Kamis (4/10) mengatakan, jumlah KK yang tergabung dalam kelompok yang selama ini mengandalkan air dari hutan sebanyak 325 KK.

Anggota kelompoknya tidak hanya dari Desa Manistutu, tetapi juga beberapa desa lain seperti Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Karena, air dari sumber mata air mati, semua KK anggota kelompok sat ini kekurangan air bersih. “Mulai kemarau ini sumber airnya juga mati,” kata Nyoman Deleng, 60.

Sebelum mendapat bantuan air bersih dari BPBD Jembrana, selama dua bulan terakhir ini, warga meminta air pada warga yang punya sumur.

Namun jumlah sumur yang sedikit dan debit air yang kecil, warga masih kesulitan untuk mencukupi kebutuhan air.

“Harus gantian dengan warga lain, karena banyak yang kekurangan air,” imbuhnya.

Klian Banjar Katulampa Ketut Sudana saat dikonfirmasi mengatakan, wilayahnya dengan jumlah 450 KK memang wilayah yang sering kekurangan air.

Terutama warga yang tinggal di daerah dengan kontur tanah berbukit, sehingga sulit untuk membuat sumur bor.

Selama ini, mengandalkan air dari hutan utara desa.

Namun kemarin Sudana tidak mengetahui adanya bantuan air dari BPBD Jembrana kepada warganya. “Kalau ada bantuan air, kami berterima kasih sekali,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, penyaluran air bersih sudah dilakukan sejak dua hari terakhir. “Dalam dua hari ini sudah 8 tangki air bersih yang kami salurkan ke masyarakat,” jelasnya.

NEGARA-Dampak musim kemarau mulai dirasakan masyarakat Jembrana. Bahkan, sejumlah warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Informasi yang dihimpun koran ini, kekurangan air bersih sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Seperti di Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Sejumlah warga di Banjar ini mengalami kekurangan air bersih karena mata air dari hutan sebelah utara desa sudah tidak mengalirkan air.

Padahal selama ini warga mengandalkan air dari sumber mata air yang dialirkan dengan cara gravitasi melalui pipa paralon ke sejumlah perumahan warga.

Salah satu warga, Nyoman Deleng, ditemui, Kamis (4/10) mengatakan, jumlah KK yang tergabung dalam kelompok yang selama ini mengandalkan air dari hutan sebanyak 325 KK.

Anggota kelompoknya tidak hanya dari Desa Manistutu, tetapi juga beberapa desa lain seperti Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Karena, air dari sumber mata air mati, semua KK anggota kelompok sat ini kekurangan air bersih. “Mulai kemarau ini sumber airnya juga mati,” kata Nyoman Deleng, 60.

Sebelum mendapat bantuan air bersih dari BPBD Jembrana, selama dua bulan terakhir ini, warga meminta air pada warga yang punya sumur.

Namun jumlah sumur yang sedikit dan debit air yang kecil, warga masih kesulitan untuk mencukupi kebutuhan air.

“Harus gantian dengan warga lain, karena banyak yang kekurangan air,” imbuhnya.

Klian Banjar Katulampa Ketut Sudana saat dikonfirmasi mengatakan, wilayahnya dengan jumlah 450 KK memang wilayah yang sering kekurangan air.

Terutama warga yang tinggal di daerah dengan kontur tanah berbukit, sehingga sulit untuk membuat sumur bor.

Selama ini, mengandalkan air dari hutan utara desa.

Namun kemarin Sudana tidak mengetahui adanya bantuan air dari BPBD Jembrana kepada warganya. “Kalau ada bantuan air, kami berterima kasih sekali,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, penyaluran air bersih sudah dilakukan sejak dua hari terakhir. “Dalam dua hari ini sudah 8 tangki air bersih yang kami salurkan ke masyarakat,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/