26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 4:05 AM WIB

Perayaan Hari Jadi Khonghucu Bio, Junjung Tinggi Kebersamaan

DENPASAR, Radar Bali- Dalam rangka hari jadi  ke-45, Khonghucu Bio dirayakan  dengan acara bernama Berstananya yang mulia Xuan Tian Shang Di dan Kongco Guan Shen Di Jun. Dalam perayaan tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan.

Kegiatan berlangsung dua hari. Mulai dari hari Selasa (4/10/2022) sampai Rabu (5/10/2022) di Khongcu Bio Jalan Bisma No.5 Denpasar.  Acara diawali dengan sembahyang bersama pada siang hari. Lalu pada malam hari  dilaksanakan seremoni diantaranya Tari Rejang Sari, Barongsai naga Hijau, dan Wushu .

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kota Denpasar, IB Alit Wiradana didampingi Anggota DPRD Denpasar, Ketut Suteja Kumara. Dalam sambutannya Sekkot Denpasar berpesan kepada umat yang hadir supaya selalu memegang prinsip menyama braya,  dan selalu menjunjung tinggi kebhinekaan. ” Memupuk kebersamaan dan saling kunjung dan mengunjungi,” ujar Pria yang akrab disapa Gus Alit.

Sementara itu, Laocu, Widyanto Putra menyatakan bahwa perayaan ini lebih universal. Seperti adanya Tari Rejang karena ingin lebih memperkenalkan Konghucu. ” Bagi Umat tradisional kami ingin lebih mengenalkan Konghucu,” ujarnya. (feb/mar)

DENPASAR, Radar Bali- Dalam rangka hari jadi  ke-45, Khonghucu Bio dirayakan  dengan acara bernama Berstananya yang mulia Xuan Tian Shang Di dan Kongco Guan Shen Di Jun. Dalam perayaan tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan.

Kegiatan berlangsung dua hari. Mulai dari hari Selasa (4/10/2022) sampai Rabu (5/10/2022) di Khongcu Bio Jalan Bisma No.5 Denpasar.  Acara diawali dengan sembahyang bersama pada siang hari. Lalu pada malam hari  dilaksanakan seremoni diantaranya Tari Rejang Sari, Barongsai naga Hijau, dan Wushu .

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kota Denpasar, IB Alit Wiradana didampingi Anggota DPRD Denpasar, Ketut Suteja Kumara. Dalam sambutannya Sekkot Denpasar berpesan kepada umat yang hadir supaya selalu memegang prinsip menyama braya,  dan selalu menjunjung tinggi kebhinekaan. ” Memupuk kebersamaan dan saling kunjung dan mengunjungi,” ujar Pria yang akrab disapa Gus Alit.

Sementara itu, Laocu, Widyanto Putra menyatakan bahwa perayaan ini lebih universal. Seperti adanya Tari Rejang karena ingin lebih memperkenalkan Konghucu. ” Bagi Umat tradisional kami ingin lebih mengenalkan Konghucu,” ujarnya. (feb/mar)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/