25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:59 AM WIB

Masih Satu Kerabat Jangol, Gung Alit: Tiyang Bangga, Dia Paling Setia

DENPASAR – Setelah disemayamkan hampir enam hari di rumah duka, jenazah mantan Wakil Ketua DPRD Bali I Gede Komang Swastika alias Jro Jangol akhirnya diaben Jumat (4/1) siang.

Ribuan pelayat memadati rumah duka yang berada di Jalan Batanta, Denpasar. Suasana duka sangat terasa.

Dalam upacara pengabenan Jro Jangol, Ketua Umum Laskar Bali AA Ketut Suma Wedanta alias Gung Alit mendapatkan kesempatan membawa manuk dewata atau burung cenderawasih dari atas bade.

Dalam upacara pengabenan, manuk dewata memiliki peran vital. Yakni dipercaya sebagai wahana sang Atman menuju alam Swah Loka agar perjalanannya lancar tanpa hambatan.

Pada umumnya orang yang naik bade tersebut merupakan keluarga terdekat orang yang meninggal, baik itu anak, cucu, kerabat, maupun saudara

Dalam upacara pengabenan Jro Jangol, Gung Alit didaulat oleh keluarga untuk naik ke bade dan membawa ubes-ubes yang bermahkotakan burung Cenderawasih atau Manuk Dewata.

Ditemui Jawa Pos Radar Bali di sela-sela upacara, Gung Alit mengatakan bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dekat dengan mendiang Jro Jangol.

“Tiang dengan Jro Jangol itu kan adik saya. Dari (pihak) ibu,” ujarnya. Gung Alit mengaku bangga karena Jro Jangol sempat menjadi orang yang berhasil semasa hidupnya.

Bahkan, sempat duduk di kursi DPRD baik kota maupun Provinsi Bali. Banyak kenangan Gung Alit bersama dengan Jro Jangol yang katanya sulit dilupakan.

Semisal, suatu waktu Jro Jangol sempat ditangkap polisi bareng bersama Gung Alit. “Pernah kami ditangkap polisi bareng-bareng saat dia nyopirin tiang,” ujarnya lantas tertawa mengingat kenangan tersebut.

“Banyak sekali kenangan dengan dia. Pokoknya, dia itu setia dengan tiang. Apa kata tiang, diikutin,” lanjutnya.

Begitu juga saat Jro Jangol hendak ingin bergabung dengan Baladika Bali. Gung Alit pun mengizinkan. “Saya bilang, Inggih. Gus Bota juga datang. Silakan, nggak apa. Kita kan saudara,” kenangnya lagi. 

DENPASAR – Setelah disemayamkan hampir enam hari di rumah duka, jenazah mantan Wakil Ketua DPRD Bali I Gede Komang Swastika alias Jro Jangol akhirnya diaben Jumat (4/1) siang.

Ribuan pelayat memadati rumah duka yang berada di Jalan Batanta, Denpasar. Suasana duka sangat terasa.

Dalam upacara pengabenan Jro Jangol, Ketua Umum Laskar Bali AA Ketut Suma Wedanta alias Gung Alit mendapatkan kesempatan membawa manuk dewata atau burung cenderawasih dari atas bade.

Dalam upacara pengabenan, manuk dewata memiliki peran vital. Yakni dipercaya sebagai wahana sang Atman menuju alam Swah Loka agar perjalanannya lancar tanpa hambatan.

Pada umumnya orang yang naik bade tersebut merupakan keluarga terdekat orang yang meninggal, baik itu anak, cucu, kerabat, maupun saudara

Dalam upacara pengabenan Jro Jangol, Gung Alit didaulat oleh keluarga untuk naik ke bade dan membawa ubes-ubes yang bermahkotakan burung Cenderawasih atau Manuk Dewata.

Ditemui Jawa Pos Radar Bali di sela-sela upacara, Gung Alit mengatakan bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dekat dengan mendiang Jro Jangol.

“Tiang dengan Jro Jangol itu kan adik saya. Dari (pihak) ibu,” ujarnya. Gung Alit mengaku bangga karena Jro Jangol sempat menjadi orang yang berhasil semasa hidupnya.

Bahkan, sempat duduk di kursi DPRD baik kota maupun Provinsi Bali. Banyak kenangan Gung Alit bersama dengan Jro Jangol yang katanya sulit dilupakan.

Semisal, suatu waktu Jro Jangol sempat ditangkap polisi bareng bersama Gung Alit. “Pernah kami ditangkap polisi bareng-bareng saat dia nyopirin tiang,” ujarnya lantas tertawa mengingat kenangan tersebut.

“Banyak sekali kenangan dengan dia. Pokoknya, dia itu setia dengan tiang. Apa kata tiang, diikutin,” lanjutnya.

Begitu juga saat Jro Jangol hendak ingin bergabung dengan Baladika Bali. Gung Alit pun mengizinkan. “Saya bilang, Inggih. Gus Bota juga datang. Silakan, nggak apa. Kita kan saudara,” kenangnya lagi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/