DENPASAR – Rupanya tidak hanya warga Tionghoa yang ikut menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 2570 hari ini.
Pedagang Pasar Badung yang direlokasi ke eks Tiara Grosir Jalan Cokroaminoto, Denpasar, ikut juga merayakan tahun baru China ini kemarin.
Perayaan Imlek kali ini dipadukan dengan upakara agama Hindu, serta diakhiri pertunjukkan Naga Sakti dan Barong Sai.
Para pedagang dan pembeli turut menyaksikan tradisi Tiongkok itu. Setelah ritual selesai dan dipuput (pimpin) dua Ida Pedanda, yang dinanti-nanti pun mulai.
Yakni pertunjukkan Barongsai dan Naga Sakti. Setelah itu, dua Barong Sai ini keliling mendatangi pedagang untuk menerima angpao.
Manager Pelaksana koperasi Kamboja, Wayan Darmi menyatakan, ritual menyambut tahun baru Imlek ini sudah ketiga kali dilaksanakan.
Karena pasar eks Tiara Grosir itu adalah bekas kuburan China. Mereka ingin menghormati para leluhur yang dikubur yang ada di sana dengan upacara memberikan sesaji berupa makanan dan buah-buahan.
Dengan adanya atraksi Barongsai dan Naga Sakti diharapkan bisa mendatangkan rejeki untuk semua umat.
Selain itu, para pedagang yang berjualan supaya memperoleh keamanan dan ketentraman. “Kami disini mempersembahkan banten. Sehabis itu ritual Barongsai dan Naga Sakti
yang maknanya membawa rezeki untuk kita semua. Karena ini kan bekas kuburan China katanya “beliau” dulu ditanam di sini gitu lho. Kami rayakan beliau di sini supaya aman diberkati dagang biar lancar,” ungkapnya.
Wanita yang juga dipanggil Jero Kamboja ini menuturkan upacara itu dilaksanakan semenjak pedagang direlokasi ke Jalan Cokroaminoto, pascaterjadi kebakaran Pasar Badung 2016 silam.
Yang ikut dalam upacara bukan hanya warga Tionghoa, tapi juga umat Hindu dan Budha. “Dalam upacara dilibatkan umat Hindu dan Budha.
Tapi, yang terlibat semua pedagang dari umat Kristen hingga Muslim. Mereka ikut berpartisipasi. Barongsai keliling itu artinya supaya rejeki datang,” pungkasnya.