28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:07 AM WIB

Jadi Bahan Nyinyir Netizen saat Atasi Covid-19, Begini Respons Koster

DENPASAR – Beragam upaya dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali untuk menekan penyebaran coronavirus disease (Covid-19).

Baik dalam bentuk kebijakan, maupun praktik lapangan dengan terjun langsung ke pusat penyebaran Covid-19 di Bali.

Namun, langkah Gubernur Bali Wayan Koster tak selamanya mendapat respons positif warga Bali. Bahkan, beberapa kebijakan Gubernur Koster menjadi bahan nyinyiran netizen.

Mulai soal amburadulnya karantina pekerja migran, desakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), paket sembako untuk korban terdampak Covid-19, dan sebagainya.

Respons julid netizen dan masyarakat Bali ini pun mendapat respons Gubernur Koster saat memberikan keterangan kepada awak media kemarin.

“Harus ada kerjasama dengan semua pihak untuk menangani Covid-19. Sekarang ada yang bekerja tulus, serius, tapi kok ada yang kerjanya cuma nyorotin, orang mengkritik tidak jelas.

Lebih bagus bekerja sekarang, masyarakat menunggu sesuatu yang konkret, buat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kalau cuma mengkritik, tidak bermanfaat. Masyarakat tidak dapat apa apa. Jadi, bukan saya antikritik, tapi bertindaklah konstruktif dan bisa diimplementasikan, manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya. 

Usai menyoroti para pengkritik, Gubernur Koster juga menyoroti Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bandel dan juga keluyuran saat diisolasi.

Koster menyebutkan ada PMI  atau ABK yang ” minum-minum” dan anehnya sampai ada yang jalan-jalan ke pantai.

“Saya mengimbau para PMI atau ABK di karantina di hotel dan tempat lain mengikuti disiplin. Saya mendengar PMI atau ABK yang dikarantina di hotel ada yang keluyuran keluar,

ada yang minum-minum di luar. Ada yang main ke pantai. Tidak boleh nakal PMI dan ABK ini karena berisiko membahayakan orang lain,” mintanya. 

 

DENPASAR – Beragam upaya dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali untuk menekan penyebaran coronavirus disease (Covid-19).

Baik dalam bentuk kebijakan, maupun praktik lapangan dengan terjun langsung ke pusat penyebaran Covid-19 di Bali.

Namun, langkah Gubernur Bali Wayan Koster tak selamanya mendapat respons positif warga Bali. Bahkan, beberapa kebijakan Gubernur Koster menjadi bahan nyinyiran netizen.

Mulai soal amburadulnya karantina pekerja migran, desakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), paket sembako untuk korban terdampak Covid-19, dan sebagainya.

Respons julid netizen dan masyarakat Bali ini pun mendapat respons Gubernur Koster saat memberikan keterangan kepada awak media kemarin.

“Harus ada kerjasama dengan semua pihak untuk menangani Covid-19. Sekarang ada yang bekerja tulus, serius, tapi kok ada yang kerjanya cuma nyorotin, orang mengkritik tidak jelas.

Lebih bagus bekerja sekarang, masyarakat menunggu sesuatu yang konkret, buat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kalau cuma mengkritik, tidak bermanfaat. Masyarakat tidak dapat apa apa. Jadi, bukan saya antikritik, tapi bertindaklah konstruktif dan bisa diimplementasikan, manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya. 

Usai menyoroti para pengkritik, Gubernur Koster juga menyoroti Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bandel dan juga keluyuran saat diisolasi.

Koster menyebutkan ada PMI  atau ABK yang ” minum-minum” dan anehnya sampai ada yang jalan-jalan ke pantai.

“Saya mengimbau para PMI atau ABK di karantina di hotel dan tempat lain mengikuti disiplin. Saya mendengar PMI atau ABK yang dikarantina di hotel ada yang keluyuran keluar,

ada yang minum-minum di luar. Ada yang main ke pantai. Tidak boleh nakal PMI dan ABK ini karena berisiko membahayakan orang lain,” mintanya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/