MANGUPURA – Panitia nasional IMF-World Bank pada Kamis (4/10) kemarin menggelar rapat final koordinasi kesiapan terkait pertemuan IMF–Worl Bank yang akan berlangsung mulai 8 sampai 14 Oktober mendatang.
Pertemuan tahunan yang membahas kebijakan ekonomi dan keuangan yang dilangsungkan di Bali tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah perhelatan IMF-World Bank yang pernah ada.
Rapat terakhir yahg digelar dihadiri sejumlah steakholder seperti Gubernur Bali, Bupati Badung, dan beberapa instansi penting termasuk Kementerian Keuangan dan juga Bank Indonesia.
Ketua Panitia Nasional IMF-World Bank Luhut Binsar Panjaitan, persiapan menyambut even internasional ini sudah final.
Masalah security, angkutan, penerapan lalu lintas, penginapan dan beberapa teknis lainnya berjalan on the track.
“Semuanya sudah tidak ada masalah, dan Bali akan mulai menerima tamu dari para delagasi mulai hari ini (kemarin) dan hari-hari seterusnya,” tuturnya kepada awak media usai memimpin rapat.
Luhut menjelaskan, jumlah peserta yang hadir dalam acara yang diikuti 189 negara tersebut lebih banyak dari perkiraan yang sempat memasang angka 15 ribu peserta.
Berdasar data terbaru yang diterima tedapat hampir 32 ribu peserta yang menyatakan hadir. Dari jumlah peserta itu terbagi dua.
Peserta yang masuk sistem meeting team secretariat (MTS) sebanyak 12 ribu orang, sementara yang masuk ke sistem pemerintah Indonesia (IPT) mencapai 19.400 orang.
“Ini diluar perkiraan kami. Oleh karena itu steakholder terkait akan bekerja keras untuk mengatur banyak hal,” kata Luhut.
Luhut mengklaim, dari jumlah peserta yang terdaftar itu, penyelenggaraan IMF-World Bank di Indonesia merupakan yang terbesar sepanjang perhelatan sebelumnya sejak pertama kali digelar tahun 1947 silam.
Indonesia tercatat sebagai negara ke-4 di ASEAN, setelah Filipina, Thailand, dan Singapura, yang pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan.
“Peserta di Peru mencapai 12 ribu, Amerika tahun 2017 lalu pesertanya 18 ribu. Jadi penyelenggaraan di Indonesia merupakan yang terbesar sepanjang yang pernah ada,” paparnya.