27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:34 AM WIB

KLIR! Eks Sari Club TKP Bom Bali Segera Dibangun Bali Peace Park

MANGUPURA – Polemik pembangunan Bali Peace Park (BPP) di lahan eks sari Club, Legiatan, Badung akhirnya memasuki babak baru. 

Setelah lima bulan tidak ada perkembangan, kini pemilik lahan dan pihak Bali Peace Park mulai melakukan komunikasi. 

Bahkan, pembangunan taman perdamaian di sebelah Ground Zero tersebut disepakati senilai USD 105 juta dengan luas 15 are.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Badung I Made Badra mengatakan, polemik antar kedua belah pihak yakni pemilik lahan dan Bali Peace Park klir.

Kedua belah pihak sudah mulai melakukan komunikasi. Bahkan, sudah ada kesepakatan terkait pemanfaatan lahan tersebut. 

“Pemilik lahan dan pihak BPP sudah bertemu dan hubungan mereka sudah terbangun. Jadi, lahan yang diminta BPP itu seluas 15 are dan pemilik menawarkan senilai USD 105 juta,” terang Badra.

Kata dia,  BPP saat ini sedang berusaha mencari sumber donator dana tersebut dari luar. Karena sampai saat ini BPP baru mengantongi dana senilai US 4,5 juta dollar. 

Sementara harga  lahan luas 15 are tersebut senilai USD 105 juta. Sembari mengumpulkan donator, pihak pemilik lahan 

juga sudah mengikhlasakan dokumen kepemilikan lahan itu sebagai modal untuk penggalangan dana itu. 

“Pemilik lahan sekarang sifatnya menunggu, tergantung yayasan sekarang menyikapinya. Sambil mereka (BPP) mengumpulkan lahan, lahan itu masih tetap akan kosong,” ungkap birokrat asal Kuta ini.

Sementara ada wacana Badung untuk terlibat dalam BPP, Badra menerangkan hal itu belum ada kesepakatan.

Namun, hal ini juga sepenuhnya ada di tangan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. “Ya, kebijakan apa pun sepenuhnya ada di tangan Bapak Bupati,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Polemik pembangunan Bali Peace Park (BPP) di lahan eks sari Club, Legiatan, Badung akhirnya memasuki babak baru. 

Setelah lima bulan tidak ada perkembangan, kini pemilik lahan dan pihak Bali Peace Park mulai melakukan komunikasi. 

Bahkan, pembangunan taman perdamaian di sebelah Ground Zero tersebut disepakati senilai USD 105 juta dengan luas 15 are.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Badung I Made Badra mengatakan, polemik antar kedua belah pihak yakni pemilik lahan dan Bali Peace Park klir.

Kedua belah pihak sudah mulai melakukan komunikasi. Bahkan, sudah ada kesepakatan terkait pemanfaatan lahan tersebut. 

“Pemilik lahan dan pihak BPP sudah bertemu dan hubungan mereka sudah terbangun. Jadi, lahan yang diminta BPP itu seluas 15 are dan pemilik menawarkan senilai USD 105 juta,” terang Badra.

Kata dia,  BPP saat ini sedang berusaha mencari sumber donator dana tersebut dari luar. Karena sampai saat ini BPP baru mengantongi dana senilai US 4,5 juta dollar. 

Sementara harga  lahan luas 15 are tersebut senilai USD 105 juta. Sembari mengumpulkan donator, pihak pemilik lahan 

juga sudah mengikhlasakan dokumen kepemilikan lahan itu sebagai modal untuk penggalangan dana itu. 

“Pemilik lahan sekarang sifatnya menunggu, tergantung yayasan sekarang menyikapinya. Sambil mereka (BPP) mengumpulkan lahan, lahan itu masih tetap akan kosong,” ungkap birokrat asal Kuta ini.

Sementara ada wacana Badung untuk terlibat dalam BPP, Badra menerangkan hal itu belum ada kesepakatan.

Namun, hal ini juga sepenuhnya ada di tangan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. “Ya, kebijakan apa pun sepenuhnya ada di tangan Bapak Bupati,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/