33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:30 PM WIB

Marak Pencurian Pratima, Kadisbud Minta Warga Giliran Jagra di Pura

MANGUPURA – Belakangan ini marak terjadi kasus pencurian pratima di sejumlah pura di Bali. Begitu juga di wilayah Kabupaten Badung sempat terjadi pencurian pratima di beberapa pura.

 

Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung juga mengeluarkan imbauan kepada bendesa adat maupun prajuru adat untuk melakukan jagra (tidak tidur) di setiap pura di Badung. Jagra ini bisa dilakukan secara bergiliran dengan melibatkan elemen masyarakat  sehingga keamanan desa adat maupun pura setempat benar-benar terjaga.

 

Kadis Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha tak menampik bahwa di wilayah pura di Badung juga sempat terjadi kasus pencurian pratima khususnya di wilayah Abiansemal.  Nah, dengan kondisi seperti ini pihaknya juga telah mengimbau kepada seluruh bendesa adat untuk menjaga masing-masing wilayah desa adat.

 

“Kami juga sudah imbau kepada para bendesa adat. Sekarang mereka sekalian penertiban prokes sekaligus menjaga keamanan wilayah, termasuk pura di masing-masing desa adat,” terang Sudarwitha dikonfirmasi, Selasa (5/1).

 

Imbauan ini sudah dilakukan sejak November 2020 atau setelah terjadinya kasus pencurian pratima di dua pura di wilayah Blahkiuh, Abiansemal, Badung. Imbauan tersebut telah disampaikan melalui sosial media pesan whatsApp (WA), secara lisan dan dalam setiap kesempatan Bupati dan Wakil Bupati Badung juga menyampaikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus pencurian pratima.

 

“Bentuk jagra ini bisa beragam. Ada petugas secara bergiliran berkeliling dalam satu wilayah desa adat. Mereka juga bisa bergiliran untuk mekemit (bermalam di pura) di pura untuk menjaga keamanan pura,” bebernya.

 

Ia menegaskan dengan konsep jagra ini, kalau betul-betul dilaksanakan dan ditepati tentu sangat efektif. Hanya saja ada beberapa desa memang perlu ditingkatkan. “Ya, kami harapkan seluruh prajuru dan krama (masyarakat desa adat) pengempon maupun pengemong pura harus menjaga keamanan pura setempat,” bebernya.

 

Selain itu, ada juga di beberapa pura di Badung memasang CCTV atau kamera pengintai.  Jadi, mereka memantau wilayah pura tersebut melalui smartphone yang terkoneksi ke layar kamera pengintai. Pendanaannya ada yang memanfaatkan donatur dari masyarakat, ada swadaya dan juga menggunakan khas desa. Mengingat harga pemasangan kamera pengintai di era sekarang sangat terjangkau.

“Pemasangan CCTV juga sudah ada  tapi masih banyak yang belum,” pungkasnya.

 

MANGUPURA – Belakangan ini marak terjadi kasus pencurian pratima di sejumlah pura di Bali. Begitu juga di wilayah Kabupaten Badung sempat terjadi pencurian pratima di beberapa pura.

 

Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung juga mengeluarkan imbauan kepada bendesa adat maupun prajuru adat untuk melakukan jagra (tidak tidur) di setiap pura di Badung. Jagra ini bisa dilakukan secara bergiliran dengan melibatkan elemen masyarakat  sehingga keamanan desa adat maupun pura setempat benar-benar terjaga.

 

Kadis Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha tak menampik bahwa di wilayah pura di Badung juga sempat terjadi kasus pencurian pratima khususnya di wilayah Abiansemal.  Nah, dengan kondisi seperti ini pihaknya juga telah mengimbau kepada seluruh bendesa adat untuk menjaga masing-masing wilayah desa adat.

 

“Kami juga sudah imbau kepada para bendesa adat. Sekarang mereka sekalian penertiban prokes sekaligus menjaga keamanan wilayah, termasuk pura di masing-masing desa adat,” terang Sudarwitha dikonfirmasi, Selasa (5/1).

 

Imbauan ini sudah dilakukan sejak November 2020 atau setelah terjadinya kasus pencurian pratima di dua pura di wilayah Blahkiuh, Abiansemal, Badung. Imbauan tersebut telah disampaikan melalui sosial media pesan whatsApp (WA), secara lisan dan dalam setiap kesempatan Bupati dan Wakil Bupati Badung juga menyampaikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus pencurian pratima.

 

“Bentuk jagra ini bisa beragam. Ada petugas secara bergiliran berkeliling dalam satu wilayah desa adat. Mereka juga bisa bergiliran untuk mekemit (bermalam di pura) di pura untuk menjaga keamanan pura,” bebernya.

 

Ia menegaskan dengan konsep jagra ini, kalau betul-betul dilaksanakan dan ditepati tentu sangat efektif. Hanya saja ada beberapa desa memang perlu ditingkatkan. “Ya, kami harapkan seluruh prajuru dan krama (masyarakat desa adat) pengempon maupun pengemong pura harus menjaga keamanan pura setempat,” bebernya.

 

Selain itu, ada juga di beberapa pura di Badung memasang CCTV atau kamera pengintai.  Jadi, mereka memantau wilayah pura tersebut melalui smartphone yang terkoneksi ke layar kamera pengintai. Pendanaannya ada yang memanfaatkan donatur dari masyarakat, ada swadaya dan juga menggunakan khas desa. Mengingat harga pemasangan kamera pengintai di era sekarang sangat terjangkau.

“Pemasangan CCTV juga sudah ada  tapi masih banyak yang belum,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/