MANGUPURA – Komang Artawan harus kehilangan merajan atau tempat suci untuk bersembahyang di halaman rumahnya di Banjar Tiying Tutul, Desa Perenan, Mengwi, Badung.
Ini menyusul jebolnya senderan rumah yang tidak kuat menahan air. Rumah Artawan sendiri berada di tepi Sungai Miah-Miah Pererenan.
Sepeda motor dan mesin cuci juga nyaris amblas terbawa longsoran tanah. Namun motor dan mesin cuci masih bisa diselamatkan.
Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. “Kalau saya hitung kerugian ratusan juta,” ujar Artawan kepada awak media di rumahnya kemarin.
Diceritakan Artawan, sekitar pukul 05.00 dirinya menerima telepon dari anaknya yang mengatakan halaman rumah dan merajannya jebol. Saat itu dirinya langsung pulang dari pasar.
Artawan terkejut melihat kondisi halaman rumahnya amblas. “Waktu saya bangun terlihat biasa saja, bahkan saya sempat memindahkan motor sebelum membuka warung di Pasar Semat Sari Canggu,” tuturnya.
Menurut Artawan, jebolnya senderan rumahnya tersebut dikarenakan penopang pondasi senderan dibongkar untuk dibuat senderan baru.
Kebetulan ada proyek pengerjaan senderan di sempadan sungai di sebelah rumahnya. Rencananya akan dibuat senderan baru.
Namun sebelum disender, penopang senderan rumah saya dibongkar. Bahkan kemarin mulai dikerjakan. Apes hujan turun lebat dan pengerjaan proyek tidak dilanjutkan.
Pihak desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Badung sudah turun ke lokasi. Sementara itu, Perbekel Desa Pererenan, Mengwi, Made Rai Yasa menyebut senderan yang jebol akan langsung diperbaiki.
Pihaknya mengaku sudah mengusulkan kepada BPBD Kabupaten Badung untuk melakukan pendataan, agar Artawan mendapat bantuan bencana.
“Merajannya amblas semua. Itu yang kami mohonkan bantuan,” tegasnya. Lebih lanjut dijelaskan, saat ini masih dilakukan proses perbaikan.
Alat berat juga diturunkan untuk mengangkut material tembok penyengker yang jatuh ke sungai. Rai menyatakan sudah berkoordinasi dengan kontraktor