31.2 C
Jakarta
13 September 2024, 13:06 PM WIB

Epidemiolog Unud: Uji Kekebalan Vaksin di Bali Butuh Waktu Panjang

DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim kasus positif Covid-19 di Bali sudah melandai di depan anggota DPR RI maupun pejabat pemerintah pusat saat datang ke Bali.

Namun, data yang ditunjukkan Satgas Covid-19 Bali berbeda. Dimana perharinya, angka positif Covid-19 di Bali masih cukup tinggi.

Per Senin kemarin saja, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 187 orang. Data harian, kasus terkonfirmasi positif masih diatas angka ratusan. Lalu apakah vaksinasi tidak bekerja?

Epidemiologi Universitas Udayana I Made Ady Wirawan menyebut tidak bisa dikatakan vaksin sudah dapat bekerja karena membutuhkan jangka panjang.

“Masih perlu penelitian jangka panjang, belum diketahui pasti,” ujar Made Ady Wirawan kepada Radarbali.id.

Artinya wajar jika kasus masih tinggi meski vaksinasi sudah dilakukan dengan gencar? “Tidak bisa dibilang begitu, karena cakupan vaksin masih rendah,” jawabnya.

Sebelumnya, Gubernur Koster menyampaikan, berdasar data sampai saat ini Bali telah mendapat kiriman 800 ribu vial vaksin dan sudah langsung didistribusikan ke masyarakat.

Terutama di tiga zona hijau, yakni Ubud di Gianyar, Nusa Dua di Badung, dan Sanur di Denpasar. Vaksinasi telah berjalan, namun jumlah ini sulit untuk meminimalisir kasus di Bali.

“Ini masih kurang dari 20 persen penduduk Bali. Vaksin akan memberikan perlindungan kelompok saat cakupan sekitar 60-70 persen dari jumlah penduduk atau yang tervaksin mencapai 3 juta sesuai sasaran,” ujar Gubernur Koster.

Bali memang telah dijanjikan mendapat prioritas program vaksinasi hingga 70 persen dari keseluruhan masyarakat Bali.

Inilah harapan tercepat Bali bisa segera pulih, semakin banyak yang divaksin, juga diharapkan penyebaran vaksin dapat membuat aman masyarakat di Bali. 

DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim kasus positif Covid-19 di Bali sudah melandai di depan anggota DPR RI maupun pejabat pemerintah pusat saat datang ke Bali.

Namun, data yang ditunjukkan Satgas Covid-19 Bali berbeda. Dimana perharinya, angka positif Covid-19 di Bali masih cukup tinggi.

Per Senin kemarin saja, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 187 orang. Data harian, kasus terkonfirmasi positif masih diatas angka ratusan. Lalu apakah vaksinasi tidak bekerja?

Epidemiologi Universitas Udayana I Made Ady Wirawan menyebut tidak bisa dikatakan vaksin sudah dapat bekerja karena membutuhkan jangka panjang.

“Masih perlu penelitian jangka panjang, belum diketahui pasti,” ujar Made Ady Wirawan kepada Radarbali.id.

Artinya wajar jika kasus masih tinggi meski vaksinasi sudah dilakukan dengan gencar? “Tidak bisa dibilang begitu, karena cakupan vaksin masih rendah,” jawabnya.

Sebelumnya, Gubernur Koster menyampaikan, berdasar data sampai saat ini Bali telah mendapat kiriman 800 ribu vial vaksin dan sudah langsung didistribusikan ke masyarakat.

Terutama di tiga zona hijau, yakni Ubud di Gianyar, Nusa Dua di Badung, dan Sanur di Denpasar. Vaksinasi telah berjalan, namun jumlah ini sulit untuk meminimalisir kasus di Bali.

“Ini masih kurang dari 20 persen penduduk Bali. Vaksin akan memberikan perlindungan kelompok saat cakupan sekitar 60-70 persen dari jumlah penduduk atau yang tervaksin mencapai 3 juta sesuai sasaran,” ujar Gubernur Koster.

Bali memang telah dijanjikan mendapat prioritas program vaksinasi hingga 70 persen dari keseluruhan masyarakat Bali.

Inilah harapan tercepat Bali bisa segera pulih, semakin banyak yang divaksin, juga diharapkan penyebaran vaksin dapat membuat aman masyarakat di Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/