29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:46 AM WIB

Pertina Bali Seleksi Tiga Petinju Andalan, Hasil Diserahkan Pengurus

DENPASAR – Seleksi tim tinju PON khususnya untuk kelas ringan (60 kg) dan welter ringan (64 kg) sudah digelar untuk tiga petinju yaitu Jekry Riwu, Gregorius Gedha Dende dan Yulianus Babu Eha di sasana M-Fight Denpasar, Senin kemarin (5/4).

Hanya saja hasilnya belum diumumkan karena nanti keputusan di rapat pengurus Pengprov Pertina Bali.

Dalam seleksi sparing tersebut dilakukan dengan waktu 4 menit setiap rondenya dengan total 4 ronde, dengan tiga petinju langsung berhadapan secara bergantian secara bergiliran tanpa henti.

Wasit dan juri juga disiapkan untuk menilai secara obyektif. Maneger tim tinju PON Bali Made Muliawan Arya usai seleksi mengatakan,

jika seleksi masih ada satu lagi dalam bentuk adu lari sepanjang 2.400 meter di Lapangan Umum Bajra Sandhi Renon Denpasar, Selasa (6/4).

“Semua hasil di seleksi I dalam bentuk sparing dan seleksi tahap II melalui adu lari untuk melihat kekuatan fisik, bakal kami bawa ke rapat pengurus Pertina Bali untuk dibahas.

Jadi bukan saya yang menentukan keputusan hasil seleksi untuk memperoleh dua petinju terbaik untuk menghuni tim tinju PON Bali di kelas ringan dan welter ringan,” tutur De Gadjah, sapaan akrabnya.

Sebelumnya memang ada dua kelas itu yang lolos PON melalui pra-PON atas nama Jekry Riwu kelas ringan dan Gregorius atau Goris.

Namun, karena adanya petinju pelapis yang bagus yakni Yulianus Babu Eha, maka digelarlah seleksi untuk mencari terbaik.

“Semua ini menjadi pelajaran bagi para petinju PON Bali maupun petinju lainnya. Jangan besar kepala jangan sombong karena merasa pernah juara di level nasional,

dan jangan indisipliner dalam berlatih karena pelapis-pelapis petinju Bali cukup banyak yang memiliki potensi. Makanya digelarlah seleksi ini,” tutur Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini.  

DENPASAR – Seleksi tim tinju PON khususnya untuk kelas ringan (60 kg) dan welter ringan (64 kg) sudah digelar untuk tiga petinju yaitu Jekry Riwu, Gregorius Gedha Dende dan Yulianus Babu Eha di sasana M-Fight Denpasar, Senin kemarin (5/4).

Hanya saja hasilnya belum diumumkan karena nanti keputusan di rapat pengurus Pengprov Pertina Bali.

Dalam seleksi sparing tersebut dilakukan dengan waktu 4 menit setiap rondenya dengan total 4 ronde, dengan tiga petinju langsung berhadapan secara bergantian secara bergiliran tanpa henti.

Wasit dan juri juga disiapkan untuk menilai secara obyektif. Maneger tim tinju PON Bali Made Muliawan Arya usai seleksi mengatakan,

jika seleksi masih ada satu lagi dalam bentuk adu lari sepanjang 2.400 meter di Lapangan Umum Bajra Sandhi Renon Denpasar, Selasa (6/4).

“Semua hasil di seleksi I dalam bentuk sparing dan seleksi tahap II melalui adu lari untuk melihat kekuatan fisik, bakal kami bawa ke rapat pengurus Pertina Bali untuk dibahas.

Jadi bukan saya yang menentukan keputusan hasil seleksi untuk memperoleh dua petinju terbaik untuk menghuni tim tinju PON Bali di kelas ringan dan welter ringan,” tutur De Gadjah, sapaan akrabnya.

Sebelumnya memang ada dua kelas itu yang lolos PON melalui pra-PON atas nama Jekry Riwu kelas ringan dan Gregorius atau Goris.

Namun, karena adanya petinju pelapis yang bagus yakni Yulianus Babu Eha, maka digelarlah seleksi untuk mencari terbaik.

“Semua ini menjadi pelajaran bagi para petinju PON Bali maupun petinju lainnya. Jangan besar kepala jangan sombong karena merasa pernah juara di level nasional,

dan jangan indisipliner dalam berlatih karena pelapis-pelapis petinju Bali cukup banyak yang memiliki potensi. Makanya digelarlah seleksi ini,” tutur Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/