25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:55 AM WIB

Muncul Bibit Siklon, BMKG Ingatkan Dampak Hujan di 5 Kabupaten di Bali

DENPASAR – Cuaca buruk patut menjadi perhatian krama Bali dalam beberapa hari terakhir sebagai dampak munculnya bibit siklon tropis di perairan Indonesia.

Yaitu bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia Barat Daya Sumatera dan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.

Hasil analisis dinamika atmosfer laut menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 dengan kecenderungan menuju netral.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial

yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan. Dampak yang ditimbulkan adalah munculnya hujan lebat disertai angin kencang.

Berdasar rilis resmi BMKG Wilayah III Denpasar, ada lima daerah di Bali yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Pada Senin (5/4) kemarin terjadi di Buleleng. Sementara pada Selasa (6/4) hari ini, BMKG memprediksi hujan lebat terjadi di Kabupaten Buleleng, Bangli dan Karangasem.

Sementara Rabu (7/4) besok, potensi cuaca buruk terjadi di Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Tabanan.

“Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari ini, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap

dampak potensi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, petir, dan pohon tumbang,” bunyi rilis BMKG Wilayah III Denpasar.

BMKG juga mengimbau pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat pesisir mewaspadai potensi terjadinya gelombang laut

dengan ketinggian 2 meter atau lebih di perairan Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali.

DENPASAR – Cuaca buruk patut menjadi perhatian krama Bali dalam beberapa hari terakhir sebagai dampak munculnya bibit siklon tropis di perairan Indonesia.

Yaitu bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia Barat Daya Sumatera dan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.

Hasil analisis dinamika atmosfer laut menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 dengan kecenderungan menuju netral.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial

yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan. Dampak yang ditimbulkan adalah munculnya hujan lebat disertai angin kencang.

Berdasar rilis resmi BMKG Wilayah III Denpasar, ada lima daerah di Bali yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Pada Senin (5/4) kemarin terjadi di Buleleng. Sementara pada Selasa (6/4) hari ini, BMKG memprediksi hujan lebat terjadi di Kabupaten Buleleng, Bangli dan Karangasem.

Sementara Rabu (7/4) besok, potensi cuaca buruk terjadi di Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Tabanan.

“Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari ini, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap

dampak potensi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, petir, dan pohon tumbang,” bunyi rilis BMKG Wilayah III Denpasar.

BMKG juga mengimbau pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat pesisir mewaspadai potensi terjadinya gelombang laut

dengan ketinggian 2 meter atau lebih di perairan Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/