DENPASAR – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali I Nengah Tamba mengaku was-was dengan kasus black out alias mati listrik total yang menimpa Bali kemarin.
Politisi Demokrat itu berharap kejadian yang menimpa wilayah timur Jawa Timur, sebagian Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Situbondo itu menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Provinsi Bali.
“Bali harus mempunyai backup power generation. Makanya tetap harus ada PLTG atau PLTGU yang dipusatkan di satu titik di Bali.
Sehingga apabila terjadi hal seperti ini (black out, red), listrik di pelanggan ring 1 tetap harus menyala atau recovery-nya lebih cepat,” ucap Nengah Tamba.
Tamba menambahkan, Bali bukan sekedar hunian biasa; banyak event internasional yang digelar di Pulau Dewata.
Oleh sebab itu, tidak ada alasan listrik padam. Lebih-lebih menyambut hajatan IMF-World Bank Oktober 2018 mendatang.
“Ring 1 seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, bandara, hotel-hotel tertentu, tidak boleh sampai padam,” jelasnya.