DENPASAR – Rencana Sipeng atau Nyepi Desa Adat serempak yang diwacanakan oleh Majelis Desa Adat (MDA) memicu pro dan kontra di masyarakat.
Banyak pihak yang khawatir terutama masyarakat kelas menengah ke bawah, terkait kebutuhan Sembilan bahan pokok.
Apalagi sipeng ini rencananya akan dijalankan selama tiga hari, yakni tanggal 18, 19 dan 20 April yang diklaim untuk menekan wabah corona.
Selain itu masyarakat juga mempertanyakan apakah sipeng ini juga memberlakukan pemutusan internet atau tidak sebagaimana Nyepi 25 Maret lalu.
Terkait sejumlah pertanyaan itu, Ketua MDA Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, mengatakan bahwa Sipeng ini berbeda dengan nyepi biasanya.
Di mana Sipeng kali ini hanya mewajibkan masyarakat Bali untuk tidak keluar rumah. Internet akan tetap aktif dan normal sebagaimana biasanya.
“Internet normal. Hanya Eka Brata saja. Tidak keluar rumah saja,” katanya. Selain itu, fasilitas publik seperti bandara dan terminal juga masih akan berjalan normal.
Dilanjutkannya bahwa Sipeng ini masih hanya sebatas wacana saja. Belum ada ketuk palu. Meski selain oleh Majelis Desa Adat, wacana ini juga telah disetujui oleh PHDI.
“Dan ini masih rencana. Finalisasinya setelah rapat bersama dengan PHDI pada tanggal 8 April. Dan akan ada berita sosialisasi kalau sudah final bersama PHDI,” tandasnya.